Suhu Bumi Semakin Panas, Apa yang Bisa kita Lakukan?

Apakah Anda pernah merasa bahwa cuaca hari ini semakin Panas? Dimana panas terjadi sangat terik dan tiba-tiba terjadi hujan yang sangat deras di sore hari. Selain itu, musim kemarau yang semakin panjang ? beberapa kejadian itu merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita tercinta ini. Ahli memperkirakan bahwa suhu tahunan Bumi diperkirakan naik hingga 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan.

Dampak pemanasan global ini diperkirakan berpotensi dapat jauh melebihi perkiraan yang sebelumnya diyakini secara internasional. Dimana temuan dari sejumlah peneliti di Badan Meteorologi Inggris mengungkapkan bahwa terdapat kemungkinan rata-rata suhu tahunan bumi akan naik lebih dari 1,5 derajat Celsius selama lima tahun ke depan. Potensi terjadinya perkiraan kenaikan suhu Bumi semakin panas ini 50 berbanding 50. Kendati demikian, kenaikan suhu seperti itu diyakini hanya bersifat sementara.

Hal ini senada dengan beberapa penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga yamg focus pada bidang penelitian kelautan dan atmosfer. Dimana mengutip dari Live Science, Lembaga Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), mereka mengatakan bahwa suhu bumi semakin panas telah mengalami kenaikan sebesar 0,8 derajat celcius selama 100 tahun terakhir.

Pada tahun 2015, suhu rata-rata bumi mengalami kenaikan untuk pertama kali nya yaitu sebeesar 1 derajat Celsius. Dimana Kenaikan suhu Bumi semakin panas ini berada di atas tingkat peningkatan suhu setelah pra-era industri.  Dampak dari kenaikan suhu bumi semakin panas dalam tujuh tahun terakhir tentu sangat menghawaturkan. Dimana rata-rata suhu global mengalami kenaikan yang lebih tinggi, yaitu sebesar 1 derajat Celsius jika dibandingkan suhu tahunan sebelumnya.

Melihat kenaikan yang signifikan ini, beberapa peneliti mengatakan bahwa tahun 2016 dan tahun 2020 dinyatakan sebagai tahun terpanas dalam sejarah.  Berbagai ilmuwan juga menegaskan bahwa kenaikan suhu global dengan pemanasan sekitar 1 derajat dapat berdampak besar pada Bumi. Dampak dari menaiknya suhu bumi semakin panas ini adalah gelombang panas dramatis yang melanda Negara India dan Pakistan. Selain itu, Dampak mengingkatnya suhu global ini adalah fenomena kebakaran hutan yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2021.

Hal mendasar yang berubah adalah tingkat karbondioksida di atmosfer bumi, Dimana atmoster tersebut perlahan-lahan mulai naik. Peneliti Badan Meteorologi Inggris, Leon Hermason mengatakan bahwa, kenaikan suhu ini menunjukkan bahwa kita terus menghangatkan bumi dan kita semakin dekat dengan ambang batas pertama yang ditetapkan dalam perjanjian Paris. Kita perlu terus melakukan segala cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Perjanjian Iklim Paris sendiri merupakan Perjanjian yang dibuat oleh banyak Negara di seluruh dunia sebagai upaya dalam mengurangi serta menahan kenaikan suhu di bumi. Dalam perjanjian tersebut, Negara-negara yang menyepakati perjanjian tersebut menargetkan setiap pemerintahan untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5 derajat Celsius.

Dampak Naiknya Suhu Bumi Semakin Panas

Sebuah riset yang dilakukan oleh Profesor Petteri Taalas dari WMO mengatakan bahwa selama penghuni bumi terus mengeluarkan gas rumah kaca, suhu akan terus meningkat. Dampaknya, lautan akan terus mengalami kenaikan suhu sehingga menjadi lebih hangat dan lebih asam. Es laut dan gletser akan terus mencair, serta permukaan laut akan terus naik dan cuaca akan menjadi lebih ekstrem.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa wilayah Arktik kemungkinan akan merasakan dampak pemanasan global yang lebih besar selama lima tahun ke depan dibandingkan dengan bagian dunia lainnya. Dalam studi tersbut, Peneliti menjelaskan bahwa perbedaan suhu dari rata-rata jangka panjang akan tiga kali lebih besar di wilayah Arktik tersebut. Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa tahun-tahun berikutnya kemungkinan akan menjadi salah satu tahun terpanas, yang berpotensi memecahkan rekor suhu terpanas Bumi tahun 2016 dan 2020 lalu.

Di Indonesia sendiri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam artikel Kompas.com (27/03/2021) mengatakan bahwa suhu udara Indonesia akan meningkat sebanyak 0,9 derajat dalam 30 tahun mendatang. Analisis BMKG menyatakan adanya korelasi dengan gas rumah kaca, terutama konsentrasi CO2 atau karbon dioksida. Pemanasan global bukan hanya berdampak buruk bagi planet bumi, tetapi juga bagi kesehatan kita.

Mengutip dari Climate.gov dan Dermnetz, dampak kesehatan dari suhu bumi semakin panas di bidang kesehatan adalah dapat menyebabkan berbagai penyakit yang mengerikan. Dampak dari Panas yang ekstrem dan kualitas udara yang buruk adalah meningkatnya komplikasi dari kondisi jantung dan pernapasan seperti asma, gagal ginjal, dan kelahiran prematur. Selain itu Kejadian hujan lebat akan lebih sering terjadi dan meningkatkan paparan terhadap penyakit yang ditularkan melalui air, termasuk yang terkait dengan kontaminasi limbah air minum.

Solusi Mengatasi Kenaikan Suhu Bumi Semakin Panas

Perubahan iklim ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan bumi juga dapat mengancam keamanan pangan. Hal yang dapat dlihat adalah kualitas nutrisi bahan pokok seperti beras dan gandum  yang semakin menurun. Dimana perubahan iklim ini juga akan menyebabkan akumulasi merkuri dan racun lain yang lebih besar pada makanan laut. Tak hanya itu, kondisi ini juga meningkatkan peluang patogen bawaan makanan untuk mencemari pasokan makanan.

Aktivitas pembakaran bahan bakar fosil batu bara, minyak, dan gas untuk menghasilkan listrik, baik listrik untuk menggerakkan mobil maupun listrik untuk kebutuhan rumah tangga lainnya merupakan faktor yang menyebabkan bumi semakin panas. Produksi karbon dioksida ini akan berdampak buruk pada emisi gas karbon atau rumah kaca. Maka dari itu, perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan paling tidak untuk meminimalisir risiko dan dampak yang lebih buruk.

Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi penggunaan listrik yang dihasilkan dari batu bara dan gas, meningkatkan jumlah listrik dari sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin, serta ikut berpartisipasi dengan gerakan dan tindakan perubahan untuk bumi yang lebih sehat dan lebih baik. Hal ini tentu dapat Anda lakukan dengan memanfaatkan Pembangkit listrik tenaga surya melalui panel surya untuk mendapatkan sumber listrik.

Pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik memiliki kelebihan yang sangat ramah lingkungan. Hal ini terbukti dari proses pendapatan energi tanpa menggangu maupun merusak alam. Karena Anda dapat memperoleh energi ini langsung, bahkan dari rumah Anda sendiri. Dalam operasionalnya, energi ini sangat ramah lingkungan serta merupakan wujud implementasi dari merawat bumi yang semakin hari semakin mengalami pemanasan global. PLTS Atap merupakan inovasi teknologi yang penggunaannya sangat bermanfaat bagi kelistrikan Indonesia. Sebagai solusi dalam mengurangi Suhu bumi semakin panas, Pemanfaatan PLTS Atap juga sangat membantu Anda dalam menghemat biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Selain itu, PLTS Atap juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan menekan efek gas rumah kaca yang dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik energi fosil.

Berdasarkan hal inilah penggunaan panel surya PLTS atap SolarKita merupakan langkah yang sangat tepat untuk pengembangan sumber energi alternatif dan sangat cocok dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia. Apalagi jika melihat potensi Indonesia yang ada di Indonesia, dimana Anda dapat dengan mudah mendapatkan sumber utama dari pembangkit listrik ini, yaitu sinar matahari. Tentu manfaat lain dari pemasangan PLTS atap ini juga dapat membantu anda dalam menghemat pengeluaran untuk kebutuhan listrik Anda.

Written by Jumawan Syahrudin | 30 Jan 2024