8 Rekomendasi Film Bertema Lingkungan yang Wajib Ditonton

Di tengah kesibukan dan aktivitas pekerjaan yang begitu berat, ada kalanya kita mencari aktivitas hiburan yang dapat membuat nyaman dengan kesibukan yang kita lakukan. Ketika beban pekerjaan terlalu banyak, kita pun merasa kewalahan. Kadang terlintas dipikiran kita untuk lari sejenak dari kesibukan dan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan.  Dimana salah satunya adalah dengan menonton film. Menonton film bagi sebagian orang merupakan alternatif hiburan yang sering dipilih ketika merasa penat atau bosan dengan rutinitas. Apalagi kini banyak tersedia platform digital dari yang gratis hingga berbayar yang menawarkan berbagai genre film dan bisa ditonton di mana saja melalui ponsel. Selain meredakan penat, menonton film bisa mengalihkan kita sementara dari hiruk-pikuk dunia nyata. Ada juga manfaat positif lain yang bisa kita dapat dari menonton film, bukan hanya sebagai hiburan yang kadang dianggap membuang-buang waktu.

Ditengah isu lingkungan yang semakin diperbincangkan, Akhir-akhir ini apakah Anda pernah merasa bahwa cuaca hari ini semakin Panas? Dimana panas terjadi sangat terik dan tiba-tiba terjadi hujan yang sangat deras di sore hari. Selain itu, musim kemarau yang semakin panjang ? beberapa kejadian itu merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita tercinta ini. Tentu hal ini menjadi masalah yang cukup pelik untuk difikirkan.

Selain itu, Sebagian dari kita mungkin masih menganggap bahwa film merupakan sarana hiburan semata. Namun, lebih dari itu, sebenarnya film memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat, seperti mengedukasi hingga melakukan sebuah aksi, dimana salah satunya adalah film bertema lingkungan. Lewat film-film inilah, Anda akan diajak untuk berbuat sesuatu dan membuka pandangan mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini dan bagaimana cara mengatasinya. Berikut ada beberapa film bertema lingkungan yang layak untuk Anda tonton bersama teman dan keluarga.

1. Trashed (2013)

Trashed merupakan film dokumenter yang berasal dari Amerika Serikat dengan sutradara yaitu Candida Brady. Dalam Film Trashed ini, dikisahkan mengenai seorang peneliti yang menelusuri sejumlah kota di dunia dengan tingkat masalah lingkungan yang buruk. Dalam film ini, Jeremy Irons sebagai aktor kawakan merekam bagaimana dampak konsumerisme di masyarakat modern. Trashed bercerita tentang bagaimana masyarakat modern tidak memiliki solusi mengenai limbah plastik dari pembelian produk sehari-hari. Dimana dalam film tersebut juga mengangkat sungai Ciliwung yang ada di Jakarta.

Film “Trashed” mengungkapkan bahwa bumi bukan hanya menyerap dan menguraikan sampah, tetapi pada saat bersamaan bumi mengakumulasinya. Racun tak hilang, hanya berubah bentuk dan tempat dengan intensitas yang terus meningkat. Dimana yang menjadi korban pada aspek pertama dari racun adalah tanaman. Saat tanaman dimakan binatang, racun berpindah ke binatang. Dan ketika tanaman dan binatang ini dimakan manusia, maka racun itu akan berpindah dan terakumulasi dalam tubuh manusia. Akibatnya adalah penyakit-penyakit seperti kanker dan kecacatan karena mutasi genetik.

Pada film bertema lingkungan ini juga diperlihatkan bagaimana San Fransisco mampu menerapkan sistem daur ulang pada sampah-sampah yang berserakan di setiap sudut kota. Dengan menonton film ini, kita tentu akan diberikan wawasan tentang cara kita memandang dunia dan kegiatan-kegiatan yang kita lakukan di dalamnya. Dimana hal ini tentu menyangkut tentang apa yang dianggap penting dan tidak penting, gaya hidup, keberpihakan, dan pilihan-pilihan lain tersedia di hadapan kita.

2. The Salt of the Earth (2014)

Film The Salt of the Earth yang dirilis pada 2014 ini merupakan sebuah film yang menceritakan mengenai perjalanan seorang fotografer bernama Sebastião Salgado. Sebagai seorang fotografer, Salgado diceritakan telah mengunjungi banyak tempat di dunia hingga melintasi benua dengan mengikuti jejak kemanusiaan yang selalu berubah. Dalam film bertema lingkungan tersebut, dikisahkan Sebastião Salgado Setelah melalui proyek besar pertamanya, sebuah kronik fotografi Amerika Selatan, dia memulai serangkaian proyek ekspansif di mana dia menggunakan mata yang tajam dan kemampuannya untuk membuat gambar dalam sebuah karya fotografi yang memungkinkan penonton untuk menjadi saksi secercah harapan dan kemanusiaan dalam menghadapi kesengsaraan yang hampir tak terbayangkan. Melalui film ini juga, Para penonton akan diajak untuk menyelami permasalahan lingkungan di setiap belahan bumi setiap tahunnya.

3. Sexy Killers (2019)

Film Sexy killer merupakan Film berdurasi 88 menit yang bercerita tentang proses perjalanan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) hingga dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat sekitar pertambangan. Dimana dalam film tersebut, penonton akan disajikan sisi lain dari orang yang ikut berperan dalam menghiasi proses perjalanan aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia. Dimulai dari daerah Kalimantan Timur, dimana keadaan masyarakat di dekat pertambangan batu bara begitu memprihatinkan. Bukit-bukit dihancurkan dan dikeruk isinya.

Akibatnya, banyak tanah-tanah pertanian yang terkena dampaknya. Belum lagi muncul isu-isu lingkungan seperti lahan hijau yang hancur, lubang bekas galian tambang, sulitnya mendapatkan air bersih, dan dampak-dampak ekologis lainnya. Banyak juga awah-sawah yang rusak akibat pertambangan batu bara yang membawa endapan lumpur ke tanaman sawah. Melihat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, dilakukan berbagai upaya pencegahan oleh warga setempat. Salah satu warga yang melakukan protes adalah bapak Ketut. Beliau mencoba menghadang alat-alat berat yang mencoba untuk beroperasi namun usaha tersebut gagal. Beliau justru malah kena bui selama tiga bulan dengan alasan mengganggu operasional pekerjaan.

4. A Plastic Ocean (2016)

Film dokumenter berdurasi 1 jam 42 menit ini disutradarai oleh Craig Leeson. Film A Plastic Ocean merupakan film bertema lingkungan yang juga disutradarai oleh presenter televisi dan seorang pengusaha. Seperti judulnya, Film A Plastic Ocean akan menceritakan betapa besarnya permasalahan plastik yang masuk ke dalam lautan. Kisahnya akan bermula saat Craig Leeson hendak mencari paus biru di lautan, namun bukan paus biru yang ia temukan, melainkan setumpuk sampah plastik yang mengambang.

5. Okja (2017)

Film Okja merupakan sebuah film bertema lingkungan dengan genre dokumenter yang berkolaborasi antara Negara Amerika Serikat dengan Korea Selatan yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Dalam film bertema lingkungan Okja ini, mengisahkan kehidupan seorang gadis bernama Mija dengan babi kesayangannya yang bernama Okja. Dimana dikisahkan seekor Babi bernama Okja itu rencananya akan dikirim ke New York karena dianggap sebagai babi terbaik yang pernah ada. Namun tentunya Mija tidak rela babi kesayangannya tersebut dijadikan objek penelitian dan berusaha untuk mengambil kembali babinya.

6. Our Mothers’ Land (2020)

Our Mothers’ Land merupakan film dokumenter bertema lingkungan yang berasal dari Indonesia yang disutradarai oleh Leo Plunkett. Film bertema lingkungan ini mengisahkan mengenai perjuangan sejumlah aktivis perempuan penjaga bumi yang berusaha menjaga keseimbangan alam dan keadilan. Dalam film bertema lingkungan tersebut, dikisahkan Para aktivitis perempuan tersebut berjuang melawan proyek pembangunan semen di pegunungan Kendeng yang dapat merusak lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan penduduk sekitar.

7. Semes7a (2020)

Film Semes7a merupakan film bertema lingkungan yang disutradarai oleh Mandy Marahimin dan Nicholas Saputra. Film bertema lingkungan Semes 7a akan menceritakan tentang para tokoh dan aktivis yang berjuang untuk melawan krisis iklim di tujuh tempat berbeda di Indonesia. Film ini juga akan memperlihatkan unsur budaya dan agama yang berbeda di masing-masing tempat tersebut yang juga berfungsi sebagai penguat kelestarian lingkungan.

8. Pulau Plastik (2021)

Pulau Plastik merupakan film bertema lingkungan bergenre dokumenter terbaru yang erat dengan mengangkat isu lingkungan yang melibatkan grup musik Navicula. Film Pulau Plastik akan mengangkat tentang isu sampah plastik yang ada di Pulau Bali dan sekitarnya. Film ini akan dimulai dengan perjalanan tiga orang yang terdiri dari Gede Robi, vokalis band Navicula, pengacara asal Jakarta, Tiza Mafira, dan ahli biologi penjaga sungai, Prigi Arisandi untuk menelusuri jejak sampah plastik.

Written by Biru Cahya Imanda | 04 Apr 2024