Peran Pemerintah Indonesia Dalam Mencapai Target Transisi Energi

Transisi energi merupakan sebuah gerakan perubahan di aspek energi yang berangkat dari sumber energi fosil menjadi sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dalam konsep transisi energi ini, titik tekan perubahan terdapat pada energi yang digunakan yang bersumber dari energi ramah lingkungan seperti energi terbarukan surya, angin, dan hidro. Transisi energi merupakan hal yang sangat penting untuk memerangi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca, yang telah menyebabkan banyak dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Proses transisi energi tentu tidak dapat dilakukan secara instan.  Namun hal ini merupakan sebuah perjalanan yang memerlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, masih sangat bergantung pada energi fosil sebagai sumber energi utama. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah memperlihatkan komitmen yang kuat untuk mempercepat transisi ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Indonesia telah membuat komitmen yang sangat ambisius dalam mengatasi perubahan iklim global dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. Komitmen ini ditandai dengan hadirnya Global Summit on Energy and Natural Resources (GSEN) pada bulan Agustus 2021, yang bertujuan untuk membahas upaya-upaya dalam mencapai tujuan tersebut.

Salah satu target paling ambisius dari GSEN adalah untuk mencapai 100% porsi energi terbarukan dalam bauran energi pada tahun 2060. Untuk mencapai target ini, Indonesia harus membangun kapasitas pembangkit listrik yang sangat besar, dengan total sekitar 587 GigaWatt (GW). Dalam rencana tersebut, energi terbarukan akan memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan tenaga listrik.

1. Strategi Mencapai Targei Transisi Energi di Indonesia

Dengan target kapasitas pembangkit listrik tenaga surya sebesar 361 GW, pembangkit listrik tenaga air sebesar 83 GW, pembangkit listrik tenaga angin sebesar 39 GW, pembangkit listrik tenaga nuklir sebesar 35 GW, pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 37 GW, pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 18 GW, dan pembangkit listrik tenaga arus laut sebesar 13,4 GW. Target ambisius ini akan menjadi tonggak sejarah dalam upaya Indonesia untuk memerangi perubahan iklim global dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Transisi energi di Indonesia tidak hanya akan memperbaiki kualitas udara dan lingkungan hidup, tetapi juga dapat meningkatkan keamanan energi dan menciptakan peluang ekonomi baru untuk masyarakat Indonesia. Peran pemerintah sangat penting dalam memimpin transisi energi di Indonesia, dan beberapa tindakan yang telah diambil pemerintah Indonesia dalam mempromosikan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

2. Menetapkan Target Energi Terbarukan Yang Ambisius

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2030, dan mengumumkan rencana untuk membangun 145 GW kapasitas energi terbarukan pada tahun 2028. Target-target ini sangat ambisius dan memerlukan investasi besar dalam energi terbarukan.

- Memperkenalkan Insentif Dan Kebijakan Untuk Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan berbagai insentif dan kebijakan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, termasuk subsidi untuk pembangkit listrik tenaga surya, pajak dan bea masuk yang lebih rendah untuk teknologi energi terbarukan, dan pengurangan biaya impor untuk komponen energi terbarukan.

- Mendorong Investasi Swasta Dalam Energi Terbarukan

Pemerintah Indonesia telah mempromosikan investasi swasta dalam sektor energi terbarukan, dengan cara memberikan kemudahan perizinan dan menghapus hambatan investasi. Pemerintah juga membuka peluang kemitraan publik-swasta dalam pengembangan proyek energi terbarukan.

- Mendorong Pembangunan Proyek Energi Terbarukan di Daerah Terpencil

Pemerintah Indonesia memperhatikan kebutuhan masyarakat di daerah terpencil yang masih belum terjangkau oleh infrastruktur listrik dengan membangun proyek-proyek energi terbarukan seperti PLTS dan PLTMH di wilayah tersebut.

- Mengintegrasikan Energi Terbarukan Dengan Sistem Kelistrikan Nasional

Pemerintah Indonesia telah memperkuat sistem kelistrikan nasional dan mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem tersebut dengan membangun jaringan listrik yang lebih efisien dan kuat. Transisi energi di Indonesia adalah sebuah proses panjang yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

3. Peran Indonesia dalam Mencapat Target Transisi Energi di Dunia

Pemerintah Indonesia tentu memiliki peran yang sangat penting dalam memimpin transisi energi di negara ini, dengan menetapkan target yang ambisius, memperkenalkan insentif dan kebijakan untuk energi terbarukan, mendorong investasi swasta, membangun proyek-proyek. Sebagai negara berkembang dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia memiliki peran penting dalam transisi energi global menuju sumber energi yang bersih dan berkelanjutan. Sebagai produsen dan konsumen energi, Indonesia memainkan peran kunci dalam menjawab tantangan perubahan iklim global dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber energi terbarukan seperti surya, angin, dan hidro. Namun, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam proses transisi energi di Indonesia. Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Indonesia dalam transisi energi:

- Tantangan Dalam Meningkatkan Penggunaan Energi Terbarukan

Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi seperti biaya yang tinggi dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dan memberikan insentif bagi pengembangan teknologi energi terbarukan agar lebih terjangkau dan dapat bersaing dengan sumber energi fosil yang masih banyak digunakan di Indonesia.

- Peluang Dalam Meningkatkan Akses Energi Di Daerah Terpencil

Salah satu keuntungan dari pengembangan energi terbarukan adalah dapat meningkatkan akses energi di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh sumber energi konvensional. Indonesia memiliki banyak wilayah terpencil yang belum teraliri listrik, dan pengembangan energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan akses energi di daerah tersebut.

- Tantangan Dalam Mengatasi Masalah Subsidi Energi Fosil

Indonesia masih mengalami masalah subsidi energi fosil yang sangat besar, seperti subsidi BBM dan listrik. Subsidi energi fosil ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghambat pengembangan energi terbarukan karena membuat harga energi terbarukan lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi fosil yang disubsidi. Oleh karena itu, pemerintah harus mempercepat penghapusan subsidi energi fosil dan mengalihkannya ke energi terbarukan.

- Peluang dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai industri baru

Pengembangan energi terbarukan juga dapat menjadi industri baru yang potensial di Indonesia. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi panel surya, turbin angin, dan lain-lain. Pengembangan industri energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

- Tantangan Dalam Menyeimbangkan Kebutuhan Energi Dan Keberlanjutan Lingkungan (H3)

Transisi energi di Indonesia tidak hanya tentang meningkatkan penggunaan energi terbarukan, tetapi juga tentang menyeimbangkan antara kebutuhan energi dan keberlanjutan lingkungan. Indonesia harus mengatasi tantangan dalam membangun infrastruktur energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta memastikan pengembangan energi terbarukan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Written by Heldania Ultri Lubis | 17 Mar 2024