Pencemaran Udara: Jenis, Contoh, dan Dampaknya

Pemerintah Indonesia sudah sejak lama sadar atas pentingnya masyarakat dalam memahami penjelasan, dampak, dan jenis pencemaran udara. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep/02/Men-KLH/1988, definisi dari pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara dan/atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Meski begitu, mengetahui definisinya saja belumlah cukup. Perlu diketahui juga dampak dan jenis pencemaran udara agar kita bisa menentukan langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Melalui ulasan di bawah ini, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai hal-hal terkait pencemaran udara. Mari disimak!

1. Jenis pencemaran udara

Secara garis besar, pencemaran udara dibagi menjadi dua jenis atau kategori. Pertama adalah pencemaran udara yang bersumber secara alamiah dan pencemaran udara dari sumber antropogenik. Keduanya memiliki dampak yang berbeda-beda. Pencemaran udara secara alamiah, misalnya, memiliki dampak yang cukup kecil jika dilihat dari perkembangan zaman. Sedangkan yang lebih dominan dalam pencemaran udara saat ini didapat dari sumber antropogenik atau diakibatkan oleh aktivitas manusia.

  • Sumber alamiah

Pada zaman dahulu, bumi mendapatkan polusi dari sumber alamiah. Mulai dari letusan gunung berapi yang menghasilkan gas-gas berbahaya seperti sulfur dioksida, karbon dioksida, dan asam florida. Bahkan dalam beberapa kasus, letusan gunung api ini bisa membuat hujan asam yang diakibatkan terlalu banyaknya sulfur dioksida yang muncul dari letusan tersebut. Jadi, sampai sekarang letusan gunung api tidak hanya berbahaya bagi yang terdampak di sekitar gunung, tetapi abunya juga bisa terbang sampai ratusan kilometer di sekitar gunung. Abu dari gunung ini mengandung pasir dan bebatuan yang sangat tipis sehingga ketika dihirup oleh manusia bisa berbahaya bagi saluran pernapasan. Sumber alamiah lain adalah akibat kebakaran hutan yang karbonnya juga sama berbahayanya dengan letusan gunung api.

Saat kebakaran hutan, karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, ozon, dan bahan partikulat (jelaga, tar, volatile) akan bergabung menjadi satu dan bisa mengakibatkan gangguan serius pada paru-paru dan aliran darah. Selain itu, ada pula beberapa sumber alamiah lain yang berbahaya, seperti gas metana yang dihasilkan lewat pencernaan hewan ternak, debu dari padang pasir, tumbuhan yang mengeluarkan senyawa volatile organik, lahan gambut, dan bahkan petir. Sampai sekarang, sumber alamiah ini masih bisa ditekan dengan cara mengantisipasi masyarakat agar tidak terkena pencemaran udara terlalu tinggi. Hal yang diperlukan adalah edukasi masyarakat mengenai bagaimana caranya mencegah polusi ini sampai masuk ke dalam tubuh.

  • Sumber antropogenik

Pencemaran udara selanjutnya adalah sumber antropogenik, yaitu pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Biasanya berupa hal-hal sederhana yang tidak sadar dilakukan oleh manusia, seperti gas emisi dari alat transportasi, pembakaran hutan, dan industri. Di dalam sumber antropogenik ini pun masih terbagi lagi dalam beberapa bagian, antara lain:

    • Sumber tidak bergerak

Dalam sumber tidak bergerak, jenis pencemaran udara terjadi dari beberapa sumber yang tidak mengalami perubahan posisi. Misalnya kegiatan industri, pabrik, pembangkit tenaga listrik, dan kegiatan pembakaran lain yang mengeluarkan asap berbahaya. Salah satu sumber polusi tidak bergerak yang menarik adalah perapian di dalam rumah, ini bisa membuat polusi walaupun berada di lingkup yang sangat kecil. Sampai sekarang pemerintah Indonesia sudah melakukan banyak sekali pencegahan terhadap industri, mulai dari memperketat analisis dampak lingkungan hingga mengeluarkan peraturan bahwa industri harus berada sejauh radius tertentu dari pusat perkotaan atau rumah penduduk.

    • Sumber bergerak

Jenis pencemaran udara sumber bergerak adalah segala pencemaran udara yang mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat-zat berbahaya. Sumber bergerak yang paling umum adalah segala jenis transportasi. Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam untuk mencegah masalah polusi yang disebabkan oleh sumber bergerak. Sekarang pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih memperbarui peraturan pemerintah mengenai kebijakan transportasi. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, angkutan umum yang melanggar atau melebihi emisi yang sudah ditetapkan akan ditindak.

  • Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah ini juga mempunyai potensi pencemaran udara yang tidak bisa dianggap remeh. Walaupun sampah yang hanya berisi kotoran limbah rumah tangga, jika digabungkan dan tidak diolah dengan baik, maka bisa mengeluarkan gas meta, karbon dioksida, ammonia, dan gas berbahaya yang bakal berdampak buruk bagi masyarakat sekitar yang tinggal di TPA.

2. Dampak pencemaran udara

Setelah Anda mengetahui bagaimana jenis pencemaran udara bersumber, sekarang akan dibahas bagaimana dampak pencemaran udara bagi masyarakat dan juga lingkungan. Ada beberapa jenis dampak pencemaran udara, mulai dari dampak kesehatan, dampak pada tanaman, terjadinya hujan asam, efek rumah kaca, dan kerusakan lapisan ozon.

  • Dampak kesehatan

Dampak utama dari pencemaran udara yang paling ketara adalah dampak kesehatan bagi masyarakat. Salah satu hal yang paling mudah ditemui adalah gangguan ISNA atau Infeksi Saluran Napas Atas. Mulai dari asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Pada tahun 2016 kemarin, laporan dari University of Washington Institute for Health Metrics and Evaluation mengatakan bahwa polusi udara ini sudah menyebabkan kematian sebanyak 6,1 juta orang.

  • Dampak terhadap tanaman

Salah satu dampak pencemaran udara yang paling sering diremehkan adalah dampak terhadap tanaman. Padahal pencemaran udara ini sedikit banyak bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyakit tanaman yang sering muncul akibat pencemaran udara antara lain klorosis, nekrosis, dan munculnya bintik hitam.

  • Hujan asam

Selanjutnya adalah hujan asam. Pencemaran udara akan terakumulasi di dalam awan dan akhirnya bereaksi dengan air hujan yang akan berakibat kurang baik pada pH air hujan itu sendiri. Hujan asam ini dampaknya akan mempengaruhi kualitas air di permukaan, dapat merusak tanaman, dan merusak material bangunan dalam waktu yang cukup lama.

  • Efek rumah kaca

Dampak terakhir dari pencemaran udara adalah efek rumah kaca. Walaupun sejatinya efek rumah kaca ini bermanfaat untuk menjaga suhu di bumi agar tidak terlalu berbeda saat siang dan malam hari, ternyata tidak semua energi ini dapat dipantulkan. Setidaknya sebesar 25% energi dari bumi akan diserap oleh awan dan pencemaran udara ini akan membuat bumerang dari efek rumah kaca itu sendiri. Banyaknya polusi dari pencemaran udara ini akan membuat suhu di bumi menjadi lebih panas dari biasanya atau yang disebut dengan global warming.

Itulah definisi, jenis, contoh, dan dampak dari pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi manusia dan juga lingkungan. Dengan mengetahui informasi tersebut, setidaknya kita sudah selangkah lebih aware terhadap pencemaran udara sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk meminimalisirnya. Yuk, mulai dari keluarga kita terlebih dahulu!

Written by Dior Asning Kosyu | 01 Nov 2018