Panel Surya vs Genset: Lebih Untung yang Mana?

Pemakaian genset cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak wilayah yang masih mengandalkan genset sebagai sumber listrik, sementara penduduk kota lebih mengandalkan genset ketika terjadi pemadaman listrik.

 

Setelah maraknya panel surya, orang-orang mulai mempertimbangkan manakah yang lebih baik, panel surya atau genset. Tidak perlu pusing, mari cari tahu beragam keuntungan panel surya berikut ini untuk membantu Anda menentukan pilihan. 

 

Panel surya tidak menyebabkan polusi

 

Salah satu keuntungan panel surya yang utama adalah kemampuannya untuk menghasilkan listrik tanpa emisi gas rumah kaca. Panel surya mengubah iridasi dari sinar matahari menjadi listrik, sehingga tidak akan mengeluarkan suara yang bising maupun asap atau gas yang berpotensi merusak lingkungan. Selain itu, material dalam modul solar seperti kaca, plastik, dan aluminium bisa didaur ulang setelah panel surya mencapai masa pakai.

 

Lain halnya dengan genset yang membutuhkan bahan bakar fosil seperti solar untuk bisa menghasilkan listrik dalam jumlah yang besar. Ambil contoh genset berkapasitas 300 kilo volt yang membutuhkan 63 liter bahan bakar untuk bisa menghasilkan listrik selama satu jam. Pemakaian genset akan menyebabkan suara bising, emisi karbon dari bahan bakar fosil, serta membuat udara jadi lebih panas.

 

Daya listrik yang dihasilkan panel surya dan genset

 

Semakin besar panel surya yang digunakan, maka semakin besar juga daya listrik yang bisa dihasilkan. Hal ini juga berlaku bagi genset. Jika dibandingkan, panel surya atap pada umumnya memiliki kapasitas daya listrik sebesar 5-20 kW. Sementara panel surya atap untuk gedung komersial, kapasitasnya bisa mencapai 100 kW hingga 1 MW.

 

Bila dibandingkan dengan genset, memang masih sedikit lebih besar daripada panel surya atap. Genset untuk pemakaian rumah tangga biasa dijual dalam kapasitas 5-50 kW, sementara ada juga genset berkapasitas 50 kW hingga 3 MW untuk pemakaian industrial.

 

Harga panel surya lebih mahal, tapi minim maintenance

 

Banyak orang yang enggan memilih panel surya atap karena harganya yang lebih mahal daripada genset. Namun, sebenarnya bila untuk pemakaian jangka panjang, pemakaian panel surya memakan lebih sedikit biaya daripada genset. Inilah keuntungan panel surya yang jarang diketahui masyarakat.

 

Dalam praktiknya, panel surya atap tidak membutuhkan alat atau bahan tambahan supaya bisa beroperasi dengan baik. Anda hanya perlu melakukan maintenance dengan membersihkan panel surya menggunakan air dan sabun setiap 3 bulan sekali untuk menyingkirkan debu dan debris. Sementara pemakaian genset membutuhkan bahan bakar fosil seperti solar serta oli yang harus diganti setiap 6 bulan sekali, sehingga Anda pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pengoperasiannya.

 

Panel surya lebih awet

 

Jika berbicara soal masa pakai, baik panel surya maupun genset memerlukan maintenance yang cukup. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, maintenance dari panel surya sendiri sangat mudah, apalagi jika Anda menggunakan layanan SolarKita yang melakukan pemantauan kinerja serta perawatan rutin terhadap panel surya atap yang terpasang di rumah Anda. Lain halnya dengan genset yang harus dipanaskan selama 10 menit setiap 3 hari sekali.

 

Jika genset digunakan selama 24 jam, layaknya panel surya atap, maka genset sudah mulai harus diganti saat 3 tahun pemakaian. Keuntungan panel surya atap adalah masa pakainya yang jauh lebih lama daripada genset, yakni 25 tahun dengan pemakaian 24 jam non stop.

 

Panel surya bisa menghemat biaya listrik

 

Keuntungan panel surya yang tidak bisa dilewatkan adalah kemampuannya untuk menghemat tagihan listrik Anda. Secara garis besar, Anda bisa mendapatkan return dari investasi panel surya atap secara cepat, yakni dalam kurun 6 tahun saja. Pemakaian panel surya atap bisa memotong sekitar 70% dari total tagihan listrik per bulan Anda. Bagaimana caranya?

 

Saat siang hari, Anda bisa mengandalkan listrik dari panel surya atap. Jika ada listrik berlebih, listrik ini bisa dijual kembali ke PLN. Dengan demikian, Anda bisa melihat penurunan tagihan listrik per bulannya. Anda bisa melihat estimasi biaya listrik yang bisa Anda hemat dengan pemakaian panel surya atap dengan mudah lewat kalkulator di website SolarKita.

 

Mengapa panel surya belum sepopuler genset?

 

Popularitas panel surya yang belum sebanding dengan genset disebabkan oleh harganya yang memang lebih mahal. Selain itu, masih banyak masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan, yang belum cukup sadar bahwa pemakaian panel surya atap lebih baik bagi lingkungan dan bisa dijadikan investasi yang menguntungkan.

 

Namun, pemakaian panel surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sudah banyak di wilayah pedesaan. Sebuah penelitian di desa Soko Kembang, Pekalongan membuktikan bahwa PLTS bisa menghasilkan daya listrik yang sama seperti genset dengan harga yang lebih murah, pemakaian yang lebih lama, serta tanpa emisi.

 

Maka dari itu, beragam keuntungan panel surya sepatutnya bisa jadi pertimbangan bagi pemerintah Indonesia untuk menjalankan program listrik masuk desa menggunakan panel surya sebagai sumber energi.

Written by Nonny Anasih | 11 Jan 2021