Musim Panas Semakin Panas, Cegah Terjadinya Heat Stroke

Tinggal di negara yang memiliki iklim tropis dan udara yang panas sudah jadi hal lumrah bagi masyarakat Indonesia.Namun, akhir-akhir ini cuaca menjadi lebih ekstrem, sehingga suhu terasa lebih panas dari biasanya. Lantas, apa yang menyebabkan cuaca tiba-tiba menjadi ekstrem? Para ahli sepakat bahwa ada satu faktor utama yang mendorong perubahan cuaca yang signifikan, yakni efek gas rumah kaca. Efek gas rumah kaca dapat menyebabkan pemanasan global. NASA mengungkap bahwa bahwa Bumi terasa semakin panas dikarenakan semakin banyaknya emisi gas rumah kaca (CO2 dan metana) yang terperangkap di atmosfer bumi.

Meningkatnya emisi gas rumah kaca ini disebabkan oleh pembakaran bahan bakar dari fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Pembakaran bahan bakar dari fosil ini melepas karbon dioksida ke udara yang kemudian terperangkap di atmosfer dan menyebabkan cuaca menjadi lebih panas.

Paparan cuaca panas ini menimbulkan berbagai dampak negatif bagi manusia, salah satunya adalah heat stroke. Heat stroke adalah kondisi di mana tubuh menerima paparan suhu panas melebihi batas toleransi yang bisa diterima. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis.

Sebelum mempelajari cara menghindari heat stroke, ada baiknya jika Anda mengenali gejala-gejala dari heat stroke. Gejala heat stroke adalah:

  • Suhu tubuh meningkat sampai 40oC atau lebih.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Tidak berkeringat walaupun suhu badan tinggi.
  • Kulit memerah dan mongering.
  • Otot melemah sampai kram.
  • Mual dan muntah.
  • Kejang.
  • Jantung berdebar kencang.
  • Perilaku berubah seperti menjadi linglung, gelisah, dan cepat marah.
  • Pingsan.

Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera berikan pertolongan pertama untuk mencegah komplikasi serius atau segera bawa ke klinik terdekat. Untuk menghindari heat stroke, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan. Cara menghindari heat stroke adalah:

1. Perbanyak minum air putih

Tubuh yang terhidrasi cukup akan memperlancar produksi keringat yang mana membantu mempertahankan temperatur tubuh di ambang normal. Oleh karena itu, usahakan untuk banyak minum air putih ketika cuaca mulai panas. Pastikan air putih yang Anda minum bersuhu ruangan karena air putih dingin yang diminum saat cuaca panas akan memberikan efek negatif pada tubuh.

2. Kurangi aktivitas di luar rumah

Saat cuaca di luar sedang panas, cobalah untuk mengurangi aktivitas yang mengharuskan Anda berada di luar rumah. Jika Anda tidak terbiasa dengan cuaca panas, maka Anda akan sangat rentan terkena heat stroke. Kalau memang Anda benar-benar harus beraktivitas di luar ruangan, gunakan pelindung seperti topi atau payung untuk menghindari terkena panas matahari secara langsung.

3. Pakai sunscreen dan pakaian longgar

Ketika Anda akan ke luar rumah, pakailah sunscreen untuk mencegah kulit terbakar oleh sinar matahari. Kulit yang terbakar menurunkan kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Oleskan sunscreen minimal dua jam sekali dan pilihlah sunscreen dengan SPF 30 atau lebih. Selain memakai sunscreen, hindari memakai pakaian tebal dan berwarna gelap saat ke luar rumah. Pakaian berbahan tebal hanya akan membuat Anda merasa panas dan menghambat tubuh ketika menurunkan suhu.

Oleh karena itu, pilihlah baju yang berbahan tipis dan longgar agar tubuh selalu terasa adem. Selanjutnya, pakaian berwarna gelap cenderung menyerap panas sehingga Anda akan lebih gampang berkeringat. Pakailah pakaian berwarna terang yang sifatnya tak menyerap panas.

4. Kompres badan

Apabila tiga cara sebelumnya kurang ampuh dalam memerangi heat stroke, berikan kompres dingin pada tubuh Anda. Bagian tubuh yang perlu dikompres adalah leher, ketiak, dan selangkangan. Bagian-bagian tubuh tersebut merupakan titik panas paling rawan yang harus segera diturunkan suhunya. Jika kompres badan dirasa kurang, Anda bisa menyemprotkan air untuk mempercepat proses penurunan suhu.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai heat stroke. Heat stroke adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele. Jika didiamkan, mungkin saja bisa muncul komplikasi yang lebih serius yang bisa mengancam jiwa. Oleh karena itu, tetap siaga bagi keselamatan Anda dan orang di sekitar Anda.

Written by Amadea Hasmirna | 07 Feb 2024