Mengenal Jejak Karbon dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Carbon footprint atau yang biasa disebut jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas yang berasal dari produksi, pemakaian, dan akhir masa pakai suatu produk atau layanan. Gas yang menyebabkan efek rumah kaca ini termasuk karbon dioksida atau CO2, metana, nitrous oxide, dan gas lainnya yang memerangkap panas di atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Emisi gas buangan ini bisa dihasilkan oleh satu individu ataupun satu kelompok besar. Semakin tingginya jejak karbon Anda, maka akan semakin buruk pula dampaknya ke lingkungan. Belum lagi efeknya bagi kesehatan Anda.

Jejak karbon seseorang dihitung dari seberapa sering mereka menggunakan kendaraan pribadi, pemakaian energi di rumah Anda, komposisi makanan sehari-hari Anda, sampai kebiasaan berbelanja Anda. Untuk menghitung jejak karbon yang Anda hasilkan, sekarang sudah banyak kalkulator jejak karbon yang bisa ditemukan secara online seperti contohnya dari nature.org. Seperti yang bisa dilihat dari cara menghitung jejak karbon, kegiatan yang kita lakukan sehari-hari mempunyai andil yang signifikan dalam menghasilkan jejak karbon. Beberapa kegiatan yang berkontribusi besar dalam menciptakan jejak karbon adalah sebagai berikut:

1. Pemakaian Air dan Listrik

Siapa sangka pemakaian air dan listrik yang sehari-hari kita lakukan dapat menciptakan jejak karbon. Listrik yang kita pakai di rumah datangnya dari pembangkit tenaga listrik yang membutuhkan bahan bakar minyak atau batu bara untuk dioperasikan. Hal ini tentu menyumbangkan gas-gas rumah kaca ke udara. Begitu pula dengan penggunaan air. Pengelolaan air bersih juga membutuhkan bahan bakar, sama dengan pembangkit tenaga listrik. Semakin sering Anda menyalahgunakan air, maka Anda semakin berkontribusi meninggalkan jejak karbon.

2. Pemakaian Kendaraan Bermotor

Jika Anda lebih memilih untuk pergi ke kantor menggunakan kendaraan pribadi yang berbahan bakar minyak, maka Anda mempunyai kontribusi dalam menciptakan gas-gas rumah kaca. Terlebih di kota besar yang sering macet. Ketika Anda terjebak di kemacetan, mesin kendaraan yang Anda pakai menjadi panas dan kemudian melepas gas emisi ke udara.

3. Penebangan Hutan

Hutan yang rindang berfungsi untuk menyerap karbon dari udara dan mengkonversinya menjadi oksigen yang kemudian dilepaskan ke udara. Namun, maraknya penebangan hutan di seluruh penjuru dunia menyebabkan filter alami ini menjadi tidak berfungsi. Penebangan hutan menyebabkan lepasnya miliaran ton karbon dioksida ke udara setiap tahunnya.

4. Pembangunan Kawasan Industri dan Pabrik

Membangun kawasan industri yang berisi pabrik dan rumah tinggal karyawan memicu meningkatnya tingkat jejak karbon. Terutama bahan bakar yang dipakai untuk operasional pabrik sehari-hari. Belum lagi limbah kimia yang mengancam kerusakan lingkungan jika tidak diolah secara baik. Tak bisa dipungkiri bahwa semakin meningkatnya jejak karbon akan memberikan dampak yang buruk baik bagi lingkungan dan manusia yang hidup di bumi. Sebagai gambaran, di bawah ini adalah beberapa dampak meningkatnya jejak karbon:

- Cuaca ekstrim dan bencana alam

Salah satu contoh adalah dengan meningkatnya penggundulan hutan, maka manusia akan semakin kehilangan area resapan hujan sehingga banjir dan longsor gampang terjadi.

- Penyebaran penyakit

Meningkatnya jejak karbon juga berpengaruh pada penyebaran penyakit menular seperti malaria. Hal ini dikarenakan pergeseran wilayah tropis ke subtropis sehingga penyakit dari wilayah tropis akan semakin menyebar.

- Meningkatkan risiko kelaparan dan malnutrisi

Iklim yang tak menentu serta berkurangnya area resapan membuat petani menjadi sulit panen dan tanaman yang tumbuh pun kurang nutrisi. Dalam jangka panjang, hal ini akan menyebabkan malnutrisi dan meningkatkan risiko kelaparan.

- Rusaknya ekosistem laut

Semakin banyak gas emisi yang diserap oleh laut, semakin tinggi kadar asam yang ada di air. Hal ini akan menyebabkan rusaknya ekosistem laut seperti hewan laut yang semakin sulit bertahan hidup.

Lantas, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi jejak karbon? Anda bisa mulai menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti energi yang dihasilkan dari panel surya. Ambil contoh panel surya yang diusung oleh SolarKita. Panel surya dari SolarKita membantu mengurangi produksi CO2 yang lepas ke udara. Menarik, kan? Yuk, kunjungi laman SolarKita dan dapatkan informasi selengkapnya tentang panel surya bagi rumah Anda!

Written by Amadea Hasmirna | 08 Feb 2024