EU Green Deal Sebagai Strategi Eropa Menjadi Netral Karbon

Pemanasan global yang semakin meresahkan ini membuat perubahan iklim yang semakin ekstrem. Hal ini dikarenakan konsentrasi gas karbon dioksida dan gas lainnya menyebabkan efek gas rumah kaca, sehingga panas bumi terperangkap di atmosfer dengan berujung peningkatan suhu Bumi. Pengaruh dari peningkatan suhu Bumi langsung dirasakan oleh masyarakat dunia. Khususnya negara-negara Eropa, pemanasan global terasa saat rekor bulan terpanas 2016 silam dipecahkan pada Januari 2020. Berangkat dari masalah iklim yang membuat perubahan drastis pada Bumi inilah mencetuskan European Green Deal.

Faktor Tercetusnya EU Green Deal

Pemanasan global ini juga membuat Eropa mengalami urgensi lingkungan yang berujung pada cuaca ekstrem, masalah kesehatan dan pangan sampai kerugian pariwisata dan rekreasi. Bahkan, negara-negara Eropa sudah mendeklarasikan darurat iklim pada 28 November silam. Sampai akhirnya, Parlemen Eropa menuntut Komisi Eropa untuk mencapai target penurunan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius dan pengurangan emisi sebesar 55% hingga 2030 nanti. Urgensi inilah yang akhirnya mendorong lahirnya European Green Deal pada 2019 lalu.

Apa Itu EU Green Deal

European Green Deal atau Kesepakatan Hijau Eropa lahir karena desakan Parlemen Eropa pada Komisi Eropa untuk membenahi masalah iklim di 27 negara Eropa anggota Uni Eropa dari ekonomi yang tinggi karbon menjadi rendah karbon melalui peralihan menuju ekonomi yang sirkular. Sehingga, diharapkan EU Green Deal dapat mengembalikan keanekaragaman sumber daya dan mengurangi polusi. Lewat Green Deal ini, Uni Eropa menargetkan untuk perbaikan iklim hingga tahun 2030 dengan bukti dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 50-55%. Kesepakatan ini juga bertujuan melestarikan dan meningkatkan potensi ke-27 negara Eropa serta melindungi kesejahteraan masyarakatnya.

Timeline EU Green Deal

Timeline EU Green Deal ini sudah dimulai sejak Juni 2019 silam dengan agenda pertama memanggil pemimpin negara Uni Eropa untuk berdiskusi tentang naturalisasi iklim, penghijauan dan social events di negara-negara Eropa. Agenda ini berlanjut hingga 2021 ini dimulai dari 15 Maret 2021 dengan agenda anggota dewan telah menyetujui tentang strategi bahan kimia berkelanjutan Uni Eropa. Kemudian di April 2021, hukum iklim Eropa telah menjangkau hingga provinsi-provinsi negara Uni Eropa untuk mendapatkan persetujuan. Berlanjut ke Mei 2021, dewan menyetujui pernyataan tentang hukum iklim Uni Eropa.

Pernyataan terakhir yang disetujui oleh dewan berisi, target 55% penurunan emisi gas hingga 2030, target netralisasi iklim di seluruh negara-negara Uni Eropa untuk tahun 2050, pembentukan Dewan Penasihat Ilmiah Eropa tentang Perubahan Iklim dan penggunaan anggaran emisi untuk menetapkan target 2040. Juni 2021, dewan mengadopsi dana yang dihimpun hingga 17 miliar Euro untuk dikontribusikan pada proses transisi yang adil dan inklusif. Hingga pada pertengahan Juni 2021, dewan telah para menteri menyetujui kesimpulan dewan Uni Eropa mengenai strategi gelombang renovasi. Kesimpulan yang diambil ini mendukung untuk setidaknya menggandakan tingkat renovasi terkait energi di Uni Eropa pada tahun 2030 sambil mengatasi kemiskinan energi, menciptakan lapangan kerja baru dan mempromosikan ekonomi sirkular.

Peran EU Green Deal dalam Energi, Transportasi, dan Pertanian

Meski targetnya masih 2030, Uni Eropa berambisi untuk membuat sektor energi dapat berputar dalam penggunaannya. Misalnya dengan menemukan sumber energi baru yang ramah lingkungan dan tidak menguras banyak biaya. Salah satu langkahnya dengan mengajak masyarakat Uni Eropa untuk beralih ke panel surya. Panel surya ini menyediakan energi baru dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan rumah tangga.

Dalam bidang transportasi, EU Green Deal mencoba untuk memperbaiki sistem kereta di mana bahan bakar yang digunakan lebih ramah lingkungan. Berbicara soal pertanian, EU Green Deal juga berupaya untuk mencari metode pertanian yang dapat digunakan berkali-kali, lebih efektif dan hasil pangan yang tentunya lebih prima dibandingkan metode pertanian yang tradisionalis.

Jika Anda ikut tertarik dalam mengurangi emisi gas, mulailah beralih dengan menggunakan panel surya. Tak perlu ragu, ada SolarKita yang siap melayani konsultasi, perencanaan biaya, instalasi, hingga maintenance bulanan terhadap panel surya di rumah. Yuk, dukung netralisasi karbon di dunia dengan beralih ke panel surya bersama SolarKita!

Written by Jumawan Syahrudin | 31 Jan 2024