Contoh Kegiatan Daur Ulang yang Bisa Diterapkan Sehari-hari

Kegiatan daur ulang sampah melalui 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle terus dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat kerusakan lingkungan dapat mengancam keselamatan seluruh makhluk hidup di sekitarnya. Tanpa disadari, setiap harinya manusia bisa menghasilkan sampah mencapai 800 gram setiap hari. Artinya, dalam satu tahun masing-masing orang dapat menyumbang 292 kilogram sampah.

Sudah terbayang, bukan, berapa banyak sampah yang akan dihasilkan oleh seluruh masyarakat dunia setiap tahunnya? Oleh karena itu, Anda wajib mempelajari cara-cara terbaik mengelola sampah agar tidak mencemari lingkungan. Dengan kegiatan daur ulang sampah, maka Anda bisa mengubah limbah menjadi lebih ramah lingkungan. Tidak jarang proses daur ulang yang dilakukan justru bisa meningkatkan nilai ekonomis sampah. Namun, sebelum memulai proses daur ulang, pastikan Anda sudah memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya.

Umumnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik (berasal dari alam serta mudah terurai) dan sampah anorganik (yang sulit terurai). Sampah organik sendiri biasanya didominasi oleh limbah sisa makanan atau daun. Sementara sampah anorganik berupa limbah plastik, kaleng, kaca, maupun karet. Apabila sampah sudah dipisahkan sesuai dengan jenisnya, maka Anda bisa menerapkan metode 3R dengan lebih efektif dan efisien. Masih bingung apa yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah? Berikut beberapa contoh kegiatan daur ulang sampah yang bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari.

1. Gunakan kantong belanja yang ada di rumah

Menggunakan kembali kantong belanja yang ada di rumah tentu menjadi cara termudah yang bisa Anda lakukan untuk daur ulang sampah. Terlebih angka penggunaan kantong plastik di Indonesia yang cukup tinggi. Sebagai alternatif metode reuse, sebaiknya Anda pilih kantong belanja tote bag sehingga bisa digunakan berulang kali. Jika terpaksa menggunakan kantong plastik, sebaiknya tidak membuangnya menjadi limbah begitu saja.
Beberapa perabot di rumah bisa dibuat dengan menggunakan kantong plastik bekas, lho. Misalnya menyulap kantong plastik bekas sebagai keranjang pakaian kotor. Anda hanya perlu menyiapkan kantong-kantong plastik bekas dan benang jahit secukupnya. Gulung setiap kantong hingga membentuk tali panjang, kemudian kepang dan susun setiap kepangan hingga membentuk keranjang. Jahit dengan benang pada beberapa sisi agar menjadi keranjang kuat.

2. Pilih produk dengan kemasan yang bisa diisi ulang

Selama berbelanja ke supermarket, ada baiknya Anda juga memperhatikan kemasan produk yang dipilih. Alih-alih memilih produk bahan makanan atau minuman dalam kemasan plastik sekali pakai, Anda bisa beralih pada produk yang kemasannya bisa diisi ulang. Misalnya, minyak goreng dalam kemasan botol. Dengan begitu, Anda bisa mengisi ulang botol tersebut sehingga meminimalisir sampah botol plastik kemasan. Ini juga berlaku ketika Anda ingin membeli makanan atau minuman di luar rumah. Daripada menggunakan kemasan styrofoam atau plastik yang berbahaya, akan lebih baik jika menyediakan kotak makan dan botol minum sendiri dari rumah. Selain lebih terjamin kebersihannya, penggunaan kemasan ramah lingkungan ini juga bisa digunakan secara berulang-ulang, bukan?

3. Menghindari pemakaian sedotan dan alat makan berbahan plastik

Daur ulang sampah juga bisa dilakukan dengan menerapkan metode reduce atau dalam Bahasa Indonesia berarti mengurangi. Seperti yang Anda ketahui, pemakaian sedotan dan alat makan lain yang berbahan plastik juga menambah angka sampah setiap harinya. Oleh karena itu, mulai sekarang hindari pemakaian keduanya untuk berkontribusi aktif terhadap pelestarian lingkungan hidup. Sebagai gantinya, Anda bisa membawa peralatan makan sendiri dari rumah, termasuk sedotan berbahan bambu atau baja yang mudah dibawa ke mana saja. Dengan warna menarik dan bentuk yang lucu-lucu, tentu Anda lebih tertarik untuk beralih ke penggunaan sedotan dan alat makan yang lebih ramah lingkungan ini.

4. Mengurangi penggunaan kertas

Perkembangan teknologi dan internet sebaiknya bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan kertas sehari-hari. Untuk aktivitas surat menyurat, kini Anda sudah bisa memanfaatkan surat elektronik. Sementara buku cetak sekarang sudah bisa dijumpai dalam bentuk digital atau e-book. Anda juga bisa beralih dari koran konvensional ke versi online agar mengurangi penggunaan kertas. Jika kertas bekas sudah terlanjur menumpuk, Anda bisa mencoba untuk daur ulang sampah kertas menjadi barang yang lebih bermanfaat. Mulai dari vas bunga, asbak rokok, hiasan dinding, lampion, hingga pigura cantik. Namun, perlu diingat bahwa kertas hanya bisa didaur ulang hingga lima kali saja, sebab serat-serat alami akan otomatis terpotong selama proses daur ulang.

5. Mengolah sampah jadi pupuk kompos

Sisa-sisa makanan yang dihasilkan oleh restoran maupun rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah yang cukup besar. Dengan begitu, Anda perlu melakukan kegiatan daur ulang sampah tersebut secara optimal. Caranya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanah. Terlebih jika Anda hobi berkebun, daur ulang sampah yang satu ini pastinya akan menghemat budget pembelian pupuk.
Apabila Anda tidak tahan dengan aroma menyengat selama proses pengolahan pupuk kompos, jangan menyerah begitu saja. Donasikan saja sampah organik tersebut pada komunitas atau pembuat pupuk kompos di dekat tempat tinggal Anda. Tentu mereka akan menerima limbah tadi dengan senang hati.

6. Berkreasi dengan pakaian bekas

Tanpa disadari tingginya pertumbuhan industri fashion di Indonesia juga berdampak pada menumpuknya pakaian bekas. Selain menyumbangkan pakaian bekas pada mereka yang kurang mampu, Anda juga bisa memanfaatkan kreativitas untuk meningkatkan nilai jual pakaian bekas tadi. Salah satunya adalah dengan menciptakan kain perca, yaitu sisa kain yang dijahit menjadi satu bagian sehingga tampak lebih estetik. Dari kain tersebut, Anda bisa berkreasi membuat taplak meja atau sarung bantal yang unik. Menariknya, Anda juga tidak perlu membeli selimut dan seprei baru karena kain perca ini bisa digunakan sebagai ganti selimut dan seprei yang lama. Jika bisa memproduksi dalam jumlah banyak, Anda juga berkesempatan untuk membuka bisnis baru dengan daur ulang sampah yang berasal dari pakaian bekas.

Melakukan daur ulang sampah sendiri ternyata tidak sulit, bukan? Anda bahkan bisa memulainya dari hal yang paling sederhana setiap harinya. Dengan begitu, produksi sampah bisa lebih ditekan sehingga tidak lagi terjadi pencemaran lingkungan. Alam yang sehat tentu membuat Anda hidup lebih nyaman, aman, dan tenang. Meski daur ulang di Indonesia belum menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan, tetapi Anda bisa menjadi pelopornya dengan mencoba cara-cara di atas.

Jadi, bagaimana menurut pendapat Anda? Adakah salah satu kegiatan daur ulang sampah yang sudah secara rutin Anda lakukan sehari-hari? Jika sudah ada, kini saatnya Anda untuk mengajak orang-orang terdekat agar mereka juga berkontribusi aktif dalam kegiatan daur ulang demi mencegah kerusakan alam akibat pencemaran sampah. Semoga terinspirasi, ya!

Written by Inas Twinda Puspita | 08 Mar 2019