Cara Kerja Sistem PLTS dan Perbedaan Setiap Sistemnya

Banyak masyarakat yang ingin menggunakan sistem PLTS namun masih belum mengetahui tentang bagaimana cara kerja sistem PLTS Atap secara jelas. Secara garis besar, sistem PLTS Atap terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu, sistem PLTS On-Grid dan sistem PLTS Off-Grid. Bagaimana cara kerja sistem tersebut? Apa saja perbedaan antara kedua sistem PLTS itu?

Sistem PLTS On-Grid

Sistem PLTS On-Grid bekerja tanpa menggunakan baterai dan tetap terhubung dengan PLN. Panel Surya yang diletakan di atap rumah memanfaatkan cahaya matahari untuk memproduksi listrik. Namun, listrik yang terproduksi ini masih memiliki arus Direct Current (DC). Maka dari itu, listrik tersebut diarahkan menuju inverter untuk diubah menjadi arus Alternate Current (AC) agar dapat digunakan untuk menghidupkan alat-alat elektronik di rumah Anda. Setelah arus listrik sudah diubah menjadi Alternate Current (AC), listrik tersebut akan langsung dialirkan ke rumah melalui Miniature Circuit Breaker (MCB) dan langsung dapat digunakan untuk menghidupkan alat-alat elektronik di rumah Anda.

Bila total energi listrik yang terproduksi lebih besar dari kebutuhan listrik pada saat itu, maka secara otomatis kelebihan energi listrik tersebut akan di ekspor ke PLN. Begitu juga sebaliknya, jika produksi listrik dari PLTS lebih kecil dari kebutuhan listrik, maka secara otomatis listrik akan diimpor dari PLN. Segala kegiatan ekspor dan impor ini akan dicatat menggunakan alat Meter Exim (net metering) yang disediakan oleh PLN. Selain itu, ada 1 komponen yang bertugas untuk mencatat kinerja sistem PLTS di rumah Anda yaitu Data Logger. Komponen ini terhubung secara langsung ke cloud milik perusahaan jasa pemasangan sistem PLTS. Informasi yang disediakan oleh Data Logger tersebut dapat diakses oleh pemilik sistem PLTS melalui dashboard online yang telah disediakan juga.

Sistem PLTS Off-Grid

Sistem PLTS Off-Grid merupakan sistem yang menggunakan baterai dan tidak terhubung dengan PLN. Secara garid besar, cara kerja sistem Off-Grid sama dengan cara kerja sistem On-Grid. Namun, pada sistem Off-Grid daya yang terproduksi dengan kondisi arus Direct Current (DC) akan disimpan terlebih dahulu pada baterai. Bila ada kebutuhan listrik, maka daya yang tersimpan pada baterai akan dialirkan ke Inverter terlebih dahulu untuk diubah menjadi Alternate Current (AC) dan dialirkan ke rumah Anda. Beberapa sistem PLTS Off-Grid juga menggunakan komponen Data Logger untuk memantau kinerja sistem PLTS tersebut.

Apa perbedaan dari kedua sistem PLTS tersebut?

Perbedaan dari kedua sistem tersebut terletak pada komponennya. Sistem PLTS On-Grid menggunakan Meter Exim untuk mencatat kegiatan ekspor-impor listrik dengan PLN namun tidak menggunakan baterai karena tidak ada daya yang disimpan. Sementara sistem PLTS Off-Grid menggunakan baterai untuk menyimpan daya listrik namun tidak menggunakan Meter Exim karena sudah tidak terhubung lagi dengan PLN dan tidak ada kegiatan ekspor-impor dengan PLN.

Apakah ada sistem PLTS yang dapat menyimpan daya listrik dan tetap terhubung dengan PLN?

Tentu ada, sistem tersebut biasa disebut sebagai sistem PLTS Hybrid. Sistem ini bekerja dengan cara yang sama dengan sistem PLTS On-Grid. Namun, sebelum arus listrik dialirkan ke Miniature Circuit Breaker (MCB) listrik akan disimpan terlebih dahulu pada baterai yang sudah tersedia. Daya listrik yang tersimpan pada baterai berfungsi sebagai cadangan bila terjadi mati lampu dari pusat. Sama seperti sistem On-Grid juga, bila ada daya listrik yang tidak digunakan maka daya listrik tersebut akan di ekspor ke PLN dan dicatat menggunakan Meter Exim dari PLN. Setelah mengetahui cara kerja sistem PLTS dan perbedaan setiap sistemnya, sistem PLTS apa yang akan Anda gunakan?

Written by Nonny Anasih | 04 Apr 2024