Cara Kerja dan Alasan Harus Menggunakan Panel Surya Sekarang

Pemanfaatan energi surya dengan PLTS mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di Indonesia. Hingga pertengahan tahun 2020, tercatat sudah ada 2.346 PLTS atap terpasang atau sama dengan 11,5 megawatt (MW). Tidak hanya perumahan, PLTS atap digunakan juga oleh beberapa industri dan komersial. Selain itu, beberapa daerah terpencil di Indonesia juga banyak yang memanfaatkan PLTS dengan kapasitas yang besar untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Jenis sistem yang digunakan pada PLTS atap di perkotaan dan PLTS di daerah terpencil  berbeda karena faktor infrastruktur. Mungkin Anda sudah pernah mengetahui terdapat dua jenis sistem PLTS yaitu On-grid dan Off-grid. Pemasangan kedua jenis sistem tersebut disesuaikan dengan kebutuhan  dan kesediaan infrastruktur di masing-masing daerah. Keduanya memiliki cara kerja yang sama, mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Akan tetapi, terdapat perbedaan cara kerja di antara keduanya. Mari simak tulisan di bawah untuk mengetahuinya!

PLTS On-grid

Ketersediaan infrastruktur untuk terhubung dengan jaringan listrik PLN menjadikan PLTS On-grid banyak dipakai di perkotaan.  Panel Surya dengan sistem On-grid akan bekerja dari pagi hingga sore saat matahari bersinar. Dalam kurun waktu tersebut, pemilik properti dapat menggunakan listrik hasil dari produksi Panel Surya. Jika rumah atau gedung Anda kosong dan listrik hasil produksi panel tidak terpakai, maka akan dijual ke PLN melalui skema ekspor-impor dengan net metering atau meter exim (akan dijelaskan lebih lengkapnya di artikel ini). Saat matahari terbenam, secara otomatis sistem akan mentransfer energi listrik dari PLN untuk digunakan di properti Anda.

Sistem On-grid reguler tidak menggunakan baterai untuk menyimpan daya listrik. Tentu ini dapat menjadi kelebihan dan juga tantangan bagi penggunanya. Kelebihannya adalah biaya investasi yang relatif lebih terjangkau jika dibandingkan dengan PLTS Off-grid. Namun, tantangannya  adalah ketika terjadi pemadaman listrik total. Sistem tidak bisa bekerja akibat tidak adanya baterai yang menyimpan daya.

PLTS Off-grid

Berbeda dengan On-grid, sistem Off-grid atau On-grid Hybrid dilengkapi dengan sistem baterai. Baterai di sini berfungsi sebagai tempat penyimpanan daya cadangan. Jadi, jika seandainya terjadi pemadaman listrik secara total, rumah atau bangunan akan mengambil energi listrik dari baterai. Energi tersebut merupakan hasil produksi Panel Surya yang sudah tersimpan di dalam baterai. Oleh karena itu, umumnya sistem Off-grid menawarkan harga investasi yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan On-grid reguler. Sistem yang mandiri seperti ini sangat cocok untuk daerah pedesaan atau daerah terpencil yang tidak mendapatkan jaringan listrik dari PLN.

Setelah membaca penjelasan di atas, kini Anda telah memahami perbedaan antara sistem On-grid dan Off-grid. Sekarang tulisan ini akan membahas sistem layanan yang diluncurkan PLN untuk mencatat hasil produksi dari Panel Surya ̶ khususnya sistem On-grid reguler ̶ yaitu net metering atau meter exim.

Cara Kerja Net Metering atau Meter Exim

Pada bangunan yang menggunakan sistem On-grid reguler, meter exim digunakan untuk mengirim produksi listrik berlebih ke jaringan listrik PLN. Lalu nanti akan energi listrik berlebih itu akan dicatat sebagai kredit. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kelebihan energi listrik (excess power) diekspor ke PLN dengan faktor pengali 65%. Artinya, listrik hasil PLTS yang dijual ke PLN dihargai sebesar 65% dari tarif listrik yang berlaku. Dengan begitu, tagihan bulanan dari PLN akan berkurang.

Secara fungsi, meter exim bertugas untuk mencatat listrik yang dibeli (impor) dan dijual (ekspor) ke PLN. Alat ini merupakan wujud dari Peraturan Direksi PT. PLN No. 0733.K/DIR/2013 bahwa PLN wajib mengkredit energi dari Panel Surya kepada rekening milik pelanggan. Dengan cara seperti ini, pelanggan dapat mengekspor atau mengirim daya listrik secara harian dan juga dapat menggunakan (impor) daya listrik yang dihasilkan oleh PLN untuk digunakan kembali di waktu yang lain.

Setelah lebih memahami sistem Panel Surya yang lain, mungkin Anda bertanya-tanya. Apa saja manfaat yang diberikan Panel Surya? Secara umum, Panel Surya memberikan keuntungan bagi lingkungan dan ekonomi. Berdasarkan data yang dirangkum oleh International Energy Agency (IEA), instalasi panel surya sebagai penghasil energi listrik mampu mengurangi 20% kadar karbon dioksida di bumi secara keseluruhan. Energi surya juga merupakan energi yang sangat mudah untuk didapatkan, sehingga penggunaan bahan bakar fosil dapat dikurangi.

Sekitar 89,75% pembangkit listrik di Indonesia menggunakan bahan bakar fosil dan hanya 10,25% pembangkit yang menggunakan energi terbarukan. Energi terbarukan dapat menjadi langkah alternatif untuk mengurangi produksi emisi gas. Seperti yang kita tahu, bahan bakar fosil memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diperbaharui. Penggunaannya pun mempengaruhi kondisi lingkungan, yaitu terjadi degradasi lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan. Hal ini dikarenakan hasil pembakaran bahan bakar fosil menyumbangkan emisi gas rumah kaca seperti CO2, CH4 dan N2O. Hasil emisi gas ini dapat memengaruhi kondisi iklim.

Di Indonesia, energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan dalam jumlah yang besar adalah energi surya. Posisinya yang terletak di garis khatulistiwa bumi dan beriklim tropis membuat Indonesia berlimpah energi matahari khususnya di siang hari. Oleh karena itu, energi matahari dapat menjadi salah satu solusi terbaik untuk menyediakan listrik. Jika dilihat dari aspek ekonomi, penggunaan Panel Surya dapat mengurangi tagihan listrik bulanan. Tarif harga yang diberikan lebih murah dibandingkan penggunaan listrik biasa. Mari kita lakukan skema perhitungan jika Anda memasang Panel Surya di rumah dengan kapasitas sistem 3.400 Wp (setara dengan 10 panel). Produksi listrik oleh Panel Surya:

  • 3.400 Wp (kapasitas sistem) x 3,9 jam (peak hour)* = 13.260 Wp = 13,3 kWh/Hari
  • *Asumsi peak hour di Jabodetabek

Estimasi penghematan per-bulan:

  • 13,3 kWh (produksi listrik) x Rp1.467 (harga listrik/kWh) x 30 hari = Rp585.333

Dari perhitungan di atas, per-bulannya Anda dapat menghemat hingga Rp585.333 per-bulannya jika menggunakan Panel Surya. Anda dapat menjadikan investasi masa depan yang menguntungkan!

Kini Anda sudah memahami bagaimana sistem PLTS bekerja dan apa manfaat yang diberikan jika kita menggunakan PLTS. Anda dapat mulai pasang Panel Surya di rumah dengan mudah bersama SolarKita. Kami menyediakan sistem pembiayaan dan pelayanan yang memudahkan perjalanan Anda dalam menggunakan Panel Surya. Mari bergabung menjadi Generasi Matahari bersama kami!

Written by Naura Nady Salsabila | 02 Dec 2020