Apakah Kita Bisa 100% Beralih ke Energi Terbarukan?

Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif bahan bakar fosil terhadap lingkungan, banyak negara mulai beralih ke energi terbarukan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah mungkin bagi kita untuk sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan? Artikel ini akan membahas tantangan, peluang, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai 100% energi terbarukan.

1. Potensi Energi Terbarukan di Dunia dan Indonesia

Energi terbarukan mencakup berbagai sumber seperti tenaga surya, angin, hidro, biomassa, dan geotermal. Secara global, potensi energi ini sangat besar. Menurut laporan International Energy Agency (IEA), sinar matahari yang mencapai permukaan bumi dalam satu jam dapat memenuhi kebutuhan energi seluruh dunia selama satu tahun.

Di Indonesia, potensi energi terbarukan juga melimpah. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki potensi tenaga surya sebesar 207,8 GW, tenaga angin sebesar 60,6 GW, dan tenaga hidro sebesar 75 GW. Namun, hingga saat ini, pemanfaatannya masih tergolong rendah.

2. Tantangan dalam Transisi ke 100% Energi Terbarukan

Meskipun potensinya besar, ada beberapa tantangan utama yang harus diatasi untuk mencapai 100% energi terbarukan:

  • Intermitensi dan Keandalan: Sumber energi seperti matahari dan angin bersifat fluktuatif. Matahari tidak bersinar di malam hari, dan kecepatan angin dapat berubah-ubah.
  • Kapasitas Penyimpanan Energi: Dibutuhkan teknologi penyimpanan energi yang efisien, seperti baterai berkapasitas tinggi, agar pasokan energi tetap stabil.
  • Investasi dan Infrastruktur: Transisi ke energi terbarukan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur, seperti pembangkit listrik tenaga surya, jaringan listrik pintar, dan fasilitas penyimpanan energi.
  • Regulasi dan Kebijakan: Dukungan kebijakan dari pemerintah sangat penting untuk mempercepat transisi energi ini.

3. Teknologi Penyimpanan Energi sebagai Solusi

Salah satu solusi utama untuk mengatasi intermitensi energi terbarukan adalah pengembangan teknologi penyimpanan energi. Baterai lithium-ion, penyimpanan energi hidrogen, dan pumped hydro storage adalah beberapa opsi yang sedang dikembangkan. Dengan kemajuan teknologi, biaya penyimpanan energi terus menurun, membuat energi terbarukan semakin kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil.

4. Negara yang Sudah Menerapkan Energi Terbarukan Secara Masif

Beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam pemanfaatan energi terbarukan:

  • Islandia: Hampir 100% energinya berasal dari tenaga hidro dan geotermal.
  • Norwegia: Sebagian besar listriknya berasal dari tenaga hidro.
  • Denmark: Memimpin dalam pemanfaatan energi angin dengan lebih dari 50% dari total listrik yang dihasilkan berasal dari tenaga angin.

Keberhasilan negara-negara ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, transisi ke energi terbarukan dalam skala besar dapat dilakukan.

5. Langkah-Langkah untuk Mencapai 100% Energi Terbarukan

Untuk mewujudkan transisi penuh ke energi terbarukan, langkah-langkah berikut perlu diterapkan:

  • Meningkatkan Investasi dalam Energi Terbarukan: Pemerintah dan sektor swasta harus meningkatkan pendanaan dalam proyek energi hijau.
  • Mengembangkan Teknologi Penyimpanan Energi: Inovasi dalam penyimpanan energi akan membantu menjaga stabilitas pasokan listrik.
  • Meningkatkan Efisiensi Energi: Penggunaan energi yang lebih efisien di sektor industri, transportasi, dan rumah tangga dapat mengurangi kebutuhan energi secara keseluruhan.
  • Mendukung Kebijakan yang Berpihak pada Energi Hijau: Subsidi dan insentif bagi energi terbarukan dapat mempercepat adopsi energi hijau.

 

Meskipun ada tantangan besar, beralih 100% ke energi terbarukan bukanlah hal yang mustahil. Dengan kemajuan teknologi, dukungan kebijakan, dan investasi yang memadai, energi terbarukan dapat menjadi sumber utama energi di masa depan. Indonesia, dengan sumber daya alamnya yang melimpah, memiliki peluang besar untuk memimpin dalam transisi ini. Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama dari pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 04 Mar 2025