Amerika Sebagai Negara Tertua Penerapan Panel Surya, Simak Kisah Suksesnya

Penggunaan listrik merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan guna menopang kehidupan maupun kegiatan dalam aktivitas sehari-hari. Kebutuhan listrik mulai mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Penggunaan listrik konvensional tentu bukan tanpa masalah. Berbagai langkah tentu dilakukan guna mencari energi baru terbarukan. Salah satu yang dilakukan adalah pemanfaatan sumber energi surya melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Pemanfaatan energi surya melalui PLTS ini tentu dapat digunakan sebagai alternatif yang sangat cocok untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik yang memiliki banyak kelebihan. Sejak abad ke-7 SM, peradaban kuno telah memanfaatkan energi matahari. Mereka membangun rumah dan pemandian kuno menghadap sel matahari untuk menangkap kehangatan sepanjang tahun. Teknologi panel surya dikenal memiliki efek fotovoltaik yang ditemukan pada abad ke-18. Panel surya modern diciptakan pada tahun 1954 oleh Bell Laboratories. Sekarang teknologi panel surya sudah banyak digunakan oleh berbagai sektor.

Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Amerika Serikat

Panel surya telah menjadi semakin populer di Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhir, dengan lebih banyak rumah dan bisnis yang memasang panel surya untuk memanfaatkan energi matahari yang bersih dan terbarukan. Sejak panel surya pertama kali dikembangkan di tahun 1950-an, teknologi panel surya telah berkembang pesat, dengan panel surya modern menjadi lebih efisien dan terjangkau daripada sebelumnya. Pada tahun 1973, Karl Wolfgang Boer, seorang inovator di bidang tenaga surya, membangun proyek pembangkit listrik tenaga surya pertama di Amerika Serikat menggunakan cadmium sulfide. Dia melanjutkan proyek ini dengan mendirikan American Solar Energy Society untuk memajukan penggunaan energi terbarukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1984, Sistem Pembangkit Energi Matahari (SEGS) selesai dibangun di Gurun Mojave, California, dan hingga saat ini masih menjadi fasilitas terbesar kedua di Amerika Serikat yang dapat menghasilkan daya sebesar 361 MW.

Perkembangan tenaga surya di Amerika Serikat berlanjut pada awal tahun 2003. Dimana Presiden Bush memasang sistem fotovoltaik di Gedung Putih, dan kemudian, gubernur California dan Kansas memperkenalkan penggunaan tenaga surya secara luas di kedua negara bagian. Sekarang, penggunaan panel surya di Amerika menjadi semakin terjangkau dengan beberapa insentif yang tersedia di tingkat negara bagian.

Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Amerika Serikat

Pada awalnya, panel surya terlalu mahal untuk digunakan secara komersial, namun seiring waktu, biaya produksi panel surya turun dan teknologi semakin maju, sehingga membuat panel surya di Amerika Serikat lebih terjangkau dan efektif. Pada tahun 2006, hanya sekitar 30 megawatt (MW) panel surya yang dipasang di seluruh Amerika Serikat. Namun pada 2021, lebih dari 100.000 MW panel surya telah dipasang di seluruh negara, membuat Amerika Serikat menjadi negara dengan kapasitas panel surya terbesar ketiga di dunia setelah China dan Jepang.

Panel surya di Amerika Serikat bukan hanya membantu mengurangi polusi dan memanfaatkan energi terbarukan, tetapi juga dapat menghemat uang dalam jangka panjang. Seiring meningkatnya biaya energi, pengguna panel surya dapat menghemat uang pada tagihan listrik mereka. Hal ini terutama penting bagi rumah tangga dan bisnis yang menggunakan energi secara besar-besaran, seperti pusat perbelanjaan atau pabrik.

Meskipun panel surya telah berkembang pesat di Amerika Serikat, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk membuat teknologi panel surya di Amerika Serikat lebih terjangkau dan efektif. Misalnya, sistem penyimpanan energi masih relatif mahal dan kompleks, yang membuat panel surya sulit diterapkan di daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik utama. Selain itu, beberapa negara bagian di Amerika Serikat memiliki regulasi yang berbeda-beda, sehingga membuat instalasi panel surya lebih sulit dan mahal di beberapa negara bagian.

Meskipun masih ada beberapa tantangan, perkembangan panel surya di Amerika Serikat menunjukkan potensi yang besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Banyak bisnis dan rumah tangga yang memasang panel surya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan untuk mengurangi dampak lingkungan mereka.

Peran Pemerintah dalam Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Amerika Serikat

Undang-undang investasi terbesar Amerika Serikat telah ditandatangani oleh Presiden Biden untuk memerangi krisis iklim, dengan tujuan mengurangi emisi karbon 40% di AS pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Investasi dalam infrastruktur energi yang bersih dan inovatif, seperti panel surya, menjadi salah satu fokus dari undang-undang investasi tersebut. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan terjadi peningkatan dalam penggunaan teknologi panel surya di AS, yang dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Salah satu faktor utama yang mendorong perkembangan panel surya di Amerika Serikat adalah insentif pemerintah. Sejak tahun 2005, pemerintah federal memberikan kredit pajak untuk panel surya dan insentif lainnya untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Selain itu, beberapa negara bagian juga memberikan insentif tambahan, seperti kredit pajak tambahan dan hibah tunai untuk memasang panel surya. Meskipun insentif pemerintah telah membantu mendorong perkembangan panel surya di Amerika Serikat, penurunan biaya produksi dan peningkatan teknologi juga merupakan faktor penting. Biaya produksi panel surya telah turun sekitar 70% selama dekade terakhir, dan teknologi panel surya terus berkembang, membuat panel surya semakin efisien dan dapat diaplikasikan pada berbagai tipe bangunan. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang dan bisnis untuk memasang panel surya tanpa perlu membayar biaya yang terlalu tinggi.

Analisa perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Amerika Serikat

Pengembangan panel surya di Amerika Serikat telah menciptakan lapangan kerja baru di Amerika Serikat. Menurut data dari Asosiasi Industri Panel Surya Nasional, sekitar 250.000 orang bekerja di sektor energi terbarukan, termasuk panel surya, di seluruh Amerika Serikat pada tahun 2020. Ini mencakup pekerjaan di bidang produksi, instalasi, dan pemeliharaan panel surya. Perkembangan panel surya juga memungkinkan Amerika Serikat untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan. China, misalnya, telah menjadi pemimpin dalam produksi panel surya selama beberapa dekade terakhir, tetapi perkembangan panel surya di Amerika Serikat menunjukkan bahwa Amerika Serikat dapat menjadi pemimpin dalam teknologi energi terbarukan juga.

Tidak hanya itu, Amerika Serikat telah menetapkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, yang berarti negara tersebut harus beralih ke energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengembangan panel surya di Amerika Serikat dan teknologi energi terbarukan lainnya adalah kunci dalam mencapai tujuan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia telah mulai menginvestasikan lebih banyak dana dalam pengembangan teknologi energi terbarukan. Sebagai contoh, Apple mengumumkan pada bulan April 2021 bahwa mereka akan menginvestasikan $ 430 miliar untuk proyek energi terbarukan di Amerika Serikat, termasuk proyek panel surya. Perusahaan lain seperti Amazon dan Google juga telah berinvestasi dalam teknologi energi terbarukan.

Secara keseluruhan, perkembangan panel surya di Amerika Serikat telah berlangsung selama beberapa dekade, tetapi baru-baru ini meningkat pesat. Insentif pemerintah, penurunan biaya produksi, dan peningkatan teknologi semuanya telah mendorong penggunaan panel surya. Panel surya di Amerika Serikat telah memberikan manfaat finansial dan lingkungan bagi penggunanya, sambil menciptakan lapangan kerja dan memungkinkan Amerika Serikat untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.

Selain AS, banyak negara di seluruh dunia juga telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti energi surya. Hal ini merupakan upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan krisis energi global. Dalam hal ini, panel surya menjadi salah satu pilihan yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Dengan semakin banyaknya penggunaan panel surya di seluruh dunia, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Sekarang teknologi panel surya digunakan secara luas di Indonesia dan di seluruh dunia, termasuk dalam berbagai sektor seperti perumahan, gedung perkantoran, hotel, industri, dan resort. Penggunaan energi bersih semacam ini dipromosikan sebagai cara untuk mengatasi krisis iklim, dan AS baru saja menandatangani undang-undang investasi terbesar yang ditujukan untuk memerangi krisis iklim. Undang-undang tersebut mencakup target untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai emisi nol bersih.

Written by Amadea Hasmirna | 04 Apr 2024