9 Kota Paling Ramah Lingkungan di Dunia

Beberapa tahun belakangan ini, lingkungan menjadi isu yang paling mengemuka di dunia. Inilah yang membuat banyak kota di dunia pada akhirnya mulai mencanangkan program ramah lingkungannya. Sebagian besar program tersebut berhasil dan memberikan manfaat kepada masyarakatnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah gencarnya sosialisasi dalam membangun kesadaran, adanya kebijakan yang jelas dan fasilitas yang diberikan oleh kota maupun negara. Bicara mengenai kota ramah lingkungan di dunia, berikut sembilan di antaranya yang berhasil menjalankan program tersebut.

1. Ljubljana, Slovenia

Ibu kota Slovenia ini mendapatkan predikat sebagai kota ramah lingkungan pada tahun 2016 lalu dengan diraihnya penghargaan European Green Capital. Beberapa indikator yang menjadikan Ljubljana menjadi kota ramah lingkungan antara lain adalah keberhasilan pemerintah setempat mendaur ulang sampah dan limbah. Hingga saat ini, Ljubljana berhasil mendaur ulang sampah hingga lebih dari 60 persen. Di Ljubljana terdapat area khusus untuk berjalan kaki dan bersepeda hingga seluas 10 hektar. Sejak tahun 2011 lalu, warga setempat maupun wisatawan dapat menggunakan sistem bike sharing. Sarana transportasi juga bisa dibilang canggih karena sebagian bus di sana menggunakan bus elektrik dan bebas dari bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi.

2. Kigali, Rwanda

Benua Afrika memiliki kota yang ramah lingkungan bagi penduduknya maupun wisatawan. Kota tersebut adalah Kigali yang juga merupakan ibu kota Rwanda. Pemerintah Kigali menerapkan peraturan di mana para warganya berkewajiban untuk membersihkan kota dan lingkungannya satu bulan sekali. Aturan yang cukup ketat lainnya adalah adanya larangan untuk menggunakan kantong plastik bagi masyarakat untuk berbelanja. Kebijakan ramah lingkungan sukses yang diterapkan oleh pemerintah setempat adalah kewajiban untuk menanam pohon di trotoar antara bangunan dan dan jalan. Bagi yang tidak memiliki ruang cukup untuk menanam pohon, maka diharuskan untuk membuat taman kecil di sekitar bangunan dan trotoar tersebut.

3. Vancouver, Kanada

Vancouver merupakan salah satu kota bisnis dan industri terpadat di Kanada. Meski begitu, kota ini bukannya tidak memperhatikan aspek keramahan lingkungan. Vancouver memiliki target sebagai kota ramah lingkungan di dunia pada tahun 2020 mendatang. Cara yang dilakukan pemerintah setempat untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengurangi emisi karbon hingga mencapai 33 persen. Mengenai masalah listrik, Vancouver menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Sementara itu,  udaranya sangat bersih dan sejuk untuk ukuran kota industri. Hal ini dikarenakan Vancouver memiliki sekitar lebih dari 200 taman kota yang menjaga udara tetap bersih dan sehat.

4. Frankfurt, Jerman

Jerman dikenal sebagai negara yang kaya akan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk dalam strategi mengenai pengendalian lingkungan. Kota-kota di Jerman seperti Frankfurt memiliki ambisi besar untuk menjadi kota ramah lingkungan di dunia. Kota ini mencanangkan ambisi besarnya untuk menggunakan energi terbarukan hingga 100 persen di tahun 2050 mendatang. Proyek ambisius tersebut ditandai dengan adanya aturan, yakni gedung baru di Frankfurt harus mengikuti peraturan mengenai efisiensi energi yang diterapkan secara ketat. Langkah yang diambil pemerintah juga mencakup masalah pengelolaan limbah dengan sistem yang modern. Taman-taman kota pun terus dibenahi sehingga nampak asri dan masyarakat dapat menikmati udara sehat dan bersih.

5. San Francisco, Amerika Serikat

Kota ramah lingkungan berikutnya adalah San Francisco, Amerika Serikat. Sejak tahun 2016 lalu, San Francisco menerapkan aturan melalui undang-undang yang mengharuskan semua bangunan baru agar memiliki ruang kosong untuk sistem panel surya. Sebelumnya, pemerintah kota juga melarang penggunaan kantong plastik sejak tahun 2007 lalu. Sedangkan pada tahun 2009, program limbah makanan perkotaan mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Pertanian perkotaan juga menjadi program andalan kota ini sejak tahun 2014. Warga di sana yang memiliki lahan kosong atau taman di sekitar rumah dianjurkan untuk menanam tanaman pertanian. Tujuannya adalah untuk mengurangi pertanian industri dan meningkatkan kadar oksigen.

6. Curitiba, Brasil

Brasil tidak hanya terkenal sebagai negara sepak bola, tetapi juga menjadi negara pelopor kota ramah lingkungan di Amerika Latin. Salah satu kota yang menjadi contoh adalah Curitiba. Kota ini sebenarnya sudah memiliki inisiatif sebagai kota ramah lingkungan yang dimulai pada tahun 1960-an. Ruang terbuka hijau di Curitiba sangatlah luas, hingga mencapai 52 meter persegi per orang. Angka tersebut adalah yang terbesar dari kota manapun di dunia.
Konsep lain yang diterapkan di Curitiba adalah adanya strategi ‘Sabuk Hijau’ yang dapat memberikan perlindungan dari bencana banjir. Jalur sepeda di kota ini memiliki panjang 250 kilometer dan hampir sekitar 60 persen penduduknya menggunakan bus perkotaan sebagai sarana transportasi. Hal ini bisa mengurangi polusi udara dari kendaraan pribadi.

7. Reykjavik, Islandia

Selain sebagai kota ramah lingkungan, Reykjavik juga dinobatkan sebagai kota teraman di dunia, terutama bagi wisatawan. Sudah bukan rahasia lagi bila suhu udara di sana sangat dingin, maka dari itu di setiap rumah memiliki sistem pemanas dan listrik menggunakan energi terbarukan. Energi tersebut berasal dari air dan panas bumi.  Tercatat terdapat 95 persen rumah yang terhubung dengan jaringan pemanas umum. Dengan begitu, hal ini dapat menghemat penggunaan listrik. Ibu kota Islandia ini juga menargetkan semua angkutan umum bebas energi fosil di tahun 2040 mendatang. Untuk mencapai hal itu, pemerintah kota setempat gencar melakukan sosialisasi dan kegiatan tanpa menggunakan mobil.

8. Copenhagen, Denmark

Copenhagen dikenal sebagai kota dengan pemandangan indah di Eropa. Tidak hanya itu, ibu kota Denmark ini juga dinobatkan sebagai kota paling bahagia di dunia. Masyarakat di sana memiliki kebiasaan bersepeda untuk beraktivitas setiap harinya. Maka, tidak mengherankan kalau kota ini mendapatkan penghargaan kualitas terbaik berdasarkan hasil survei The Monocle Global Quality of Life Survey 2013. Ditargetkan Kopenhagen menjadi ibu kota yang netral karbon pertama di dunia pada tahun 2025 mendatang. Hal itu bukanlah tanpa alasan, mengingat Kopenhagen sejak 1995 silam telah berhasil menurunkan tingkat karbonnya. Indikatornya adalah dengan menerapkan zona bebas mobil yang luas dan transportasi umum yang baik.

9. Amsterdam, Belanda

Kota-kota di Belanda seperti Amsterdam sejak dulu dikenal sebagai kota sepeda. Inilah yang membuat tingkat emisi karbonnya sangat rendah. Saking banyaknya sepeda di sana, bahkan terdapat anggapan bahwa sepeda di sana lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Melansir dari Amusing Planet yang dikutip oleh Detik.com, disebutkan jika tahun 2013 lalu saja, jumlah penduduknya ada 750 ribu jiwa, sementara jumlah sepeda mencapai 800 ribu sepeda. Dari segi sumber energi listrik, penduduk kota mayoritas menggunakan energi tenaga surya. Selain itu, untuk menghemat energi, pemerintah kota juga memanfaatkan turbin angin demi mendapatkan energi listrik. Maka, tidak heran kalau di kota ini Anda bisa melihat banyak turbin di tiap sudutnya.

Itulah beberapa kota ramah lingkungan di dunia. Apakah Indonesia bisa mengikuti jejak kota-kota tersebut? Jawabannya adalah bisa, salah satunya dengan mengubah pola pikir masyarakat dalam penggunaan energi. Khususnya energi terbarukan seperti penggunaan panel surya untuk pasokan energi listrik sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Written by Irfantoni Listiyawan | 08 Mar 2019