7 Aktivitas Sehari-hari yang Menyebabkan Pencemaran Udara

Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah serius yang tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, namun juga hampir seluruh negara di dunia. Tingkat pencemaran udara yang terus meningkat membawa dampak mengkhawatirkan yang tidak bisa diabaikan. Misalnya tentang temuan Indeks Kualitas Udara (AQLI) yang dikeluarkan oleh University of Chicago, AS, tentang pencemaran udara yang memangkas tingkat harapan hidup global, dengan rata-rata 1,8 tahun per individu.

Kabar buruknya, Indonesia adalah negara dengan tingkat polusi paling tinggi ke-18 dari 220 negara dalam Indeks AQLI. Tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, menurut temuan ilmuwan, berkurang hingga 5,5 tahun di sejumlah area di Indonesia – berdasarkan sejumlah kabupaten di Sumatera dan Kalimantan. Memang pencemaran udara mayoritas disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil. Namun, aktivitas sehari-hari manusia juga dapat menjadi penyebabnya. Lantas, aktivitas sehari-hari apa saja yang menjadi penyebab pencemaran udara oleh manusia? Simak di bawah ini informasi selengkapnya!

1. Penggunaan kompor gas

Di setiap rumah, kompor gas menjadi salah satu alat memasak yang pasti ada. Namun, tahukah Anda bahwa kompor gas menjadi salah satu penyebab pencemaran udara? Memang, penggunaan kompor gas sukar dihindari, apalagi Anda dan keluarga butuh kompor gas untuk memasak setiap harinya. Namun, tetap saja, hal ini perlu Anda ketahui. Nitrogen dioksida yang dilepaskan oleh kompor gas adalah gas yang sangat reaktif dan merupakan agen pengoksidasi kuat.

Sebagai agen pengoksidasi kuat, nitrogen dioksida mudah bereaksi dengan oksigen dan uap air di udara untuk membentuk nitrat dan asam nitrat beracun, membuatnya menjadi penyebab pencemaran udara yang cukup mengkhawatirkan. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan kompor induksi. Kompor yang memanfaatkan energi listrik sebagai sumber energi panasnya ini mulai banyak digunakan di kota-kota besar dan jauh lebih ramah lingkungan.

2. Pengharum ruangan dan produk semprot lainnya

Apakah Anda suka menggunakan pengharum ruangan dan produk semprot lainnya? Jika iya, berarti Anda sudah menyumbang pencemaran udara. Aktivitas sehari-hari yang sederhana ini rasanya memang tidak mungkin menjadi penyebab pencemaran udara. Namun, faktanya produk-produk tersebut melepaskan partikel-partikel pencemar udara berbahaya seperti senyawa organik yang mudah menguap, yang juga diketahui menyebabkan efek kesehatan jangka panjang tertentu.

Selain menjadi penyebab pencemaran udara yang mengkhawatirkan, penggunaan produk semprot juga berbahaya. Penggunaan pengharum ruangan terutama, walaupun pada satu sisi bermanfaat menyegarkan ruangan, tapi ternyata menghirup aroma pengharum ruangan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Di antaranya menyebabkan sakit kepala, meningkatnya risiko gejala asma, membahayakan paru-paru, hingga alergi seperti gatal dan rasa tidak nyaman.

3. Penumpukan dan pembakaran sampah

Sampah sehari-hari yang dibuang ke tempat pembuangan sampah menghasilkan metana, gas yang sangat mudah terbakar. Metana dapat menyebabkan senyawa peledak bila bereaksi dengan udara. Bila terjadi kebakaran, maka akan menjadi penyebab pencemaran udara. Kebiasaan membakar sampah juga harus dihentikan. Tidak hanya karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan udara, namun juga dampaknya yang membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.

Pemerintah juga sudah melarang aktivitas membakar sampah, baik di lingkungan rumah sendiri maupun di tempat pembuangan sampah yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Sampah tidak hanya menyebabkan pencemaran udara karena menimbulkan debu dan asap hitam yang tidak enak dipandang, namun juga melepaskan karbon dioksida yang akan membuat pemanasan global semakin parah. Gas chlor yang berasal dari pembakaran sampah juga bisa merusak atmosfer bumi.

4. Tingginya tingkat penggunaan kendaraan

Asap kendaraan sudah lama diketahui sebagai salah satu penyebab pencemaran udara yang sangat mengkhawatirkan. Sayangnya, meskipun dampak buruknya sudah nyata dan diketahui oleh banyak orang, tetap saja masyarakat Indonesia setia menggunakan kendaraan. Indonesia sendiri sudah mencoba beberapa cara dalam menekan penggunaan kendaraan pribadi, seperti membuat transportasi umum yang lebih baik, namun hasilnya belum terasa secara signifikan.

Mengubah aktivitas sehari-hari dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi naik angkutan umum patut dicoba. Pasalnya, emisi gas buang kendaraan mengandung karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang memiliki pengaruh sangat buruk terhadap udara. Semakin macet sebuah kota akibat banyaknya kendaraan, maka semakin besar pula risiko pencemaran udara di kota tersebut. Kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, perlu menanggulangi kondisi ini.

5. Merokok

Selain asap kendaraan bermotor, asap rokok juga diketahui sebagai penyebab pencemaran udara. Mengapa? Karena sejatinya, semua yang dibakar mampu mengeluarkan sejumlah partikel halus yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Sejumlah partikel halus yang disebut juga dengan PM 2.5 sama sekali tidak boleh dianggap remeh. Dengan ukuran yang sangat kecil, komponen polusi udara ini dapat menembus pembuluh darah yang dapat berdampak buruk.

Paparan partikel tersebut dalam jangka panjang dapat membuat risiko kanker meningkat. Anda patut berhati-hati karena salah satu risiko paparan partikel halus dari udara adalah plak yang mengganggu fungsi paru-paru. Lebih menakutkannya lagi, Anda mungkin tidak bisa mengenali tanda-tandanya hingga keadaan tersebut memburuk. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan kebiasan merokok dan mulai mengubah gaya hidup dengan menerapkan gaya hidup sehat.

6. Penggunaan barang rumah tangga

Barang rumah tangga juga bisa menjadi penyebab pencemaran udara. Anggapan bahwa pencemaran udara hanya terdapat di luar ruangan tentu tidak sepenuhnya benar. Karena di dalam ruangan, misalnya di dalam rumah, banyak sumber pencemaran udara yang dapat membahayakan kesehatan dan udara. Di dalam rumah, sejumlah polutan udara yang paling banyak ditemukan  berasal dari aktivitas dapur dan pemanas ruangan serta jamur. Barang-barang rumah tangga seperti AC hingga kipas angin juga dapat menjadi penyebab pencemaran udara yang mengkhawatirkan. Apabila AC dan kipas angin yang digunakan jarang dibersihkan, dampaknya terhadap pencemaran udara akan semakin besar karena memiliki pengaruh terhadap kualitas udara yang dihasilkan. Sebaiknya, kurangi kebiasaan menghidupkan AC atau kipas angin di siang hari. Nikmati angin alami seperti membuka jendela bila memungkinkan.

7. Penggunaan kayu bakar untuk memasak

Satu lagi penyebab pencemaran udara yang perlu Anda ketahui, yakni menggunakan kayu bakar untuk memasak. Di zaman serba cepat seperti sekarang, penggunaan kayu bakar untuk memasak rasanya sudah ditinggalkan, terutama di kota-kota besar. Namun, tidak bisa dipungkiri masih banyak masyarakat Indonesia yang membakar kayu bakar di dalam rumah saat memasak. Kondisi ini membahayakan karena berisiko terpapar asap karbon dioksida yang berbahaya. Meskipun penggunaan kayu bakar menguntungkan karena terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan kompor gas atau listrik, namun bahayanya perlu menjadi perhatian serius. Menurut informasi World Bank, tidak kurang dari 165.000 penduduk Indonesia mengalami kematian dini akibat penyakit infeksi saluran pernapasan karena penggunaan kayu bakar di dalam rumah. Aktivitas sehari-hari ini juga pastinya menjadi penyebab pencemaran udara.

Nah, itulah beberapa penyebab pencemaran udara yang perlu Anda ketahui. Penyebab-penyebab di atas merupakan aktivitas sehari-hari yang sulit dihindari. Namun, bila semua orang berkomitmen untuk menciptakan udara yang lebih bersih, mengubah aktivitas-aktivitas di atas menjadi kebiasaan yang lebih baik tentu masih memungkinkan. Anda juga bisa memulai dengan menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi panel surya. Semoga bermanfaat!

Written by Heldania Ultri Lubis | 10 Jun 2019