5 Kota di Indonesia yang Sudah terapkan Konsep Smart City

Konsep smart city sudah menjadi perhatian banyak pemerintah kota di berbagai penjuru dunia. Lalu, bagaimana perkembangan konsep smart city di kota-kota Indonesia? Sama seperti kota lain di dunia, kota di Indonesia memiliki potensi dan peluang besar menjadi ‘kota pintar’ untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dalam penerapannya, ada beberapa elemen yang harus diperhatikan. Apakah elemen tersebut dan kota mana sajakah di Indonesia yang sudah berhasil menerapkan konsep smart city ini? Berikut ulasannya.

1. Konsep smart city dan elemennya

Sebuah kota yang dapat dikatakan sebagai pelopor dalam penerapan konsep smart city tentu setidaknya telah menerapkan beberapa elemen. Contohnya adalah penggunaan teknologi yang tepat guna dan didukung sumber daya yang mumpuni. Secara garis besar, elemen tersebut jika dirangkum adalah sebagai berikut:

  • Data yang terintegrasi

Elemen pertama dalam konsep smart city ialah adanya pelayanan publik dengan data yang sudah terintegrasi dengan baik. Biasanya data terintegrasi ini ditandai dengan adanya proses autentikasi data serta penggunaan cloud computing. Penggunaan teknologi komputasi awan setidaknya dapat menyimpan data-data penting dari sebuah kota menjadi lebih aman dan terhindar dari kerusakan atau kehilangan. Hal ini sangat efisien dan ramah lingkungan bila dibandingkan dengan menggunakan media penyimpanan konvensional seperti menggunakan kertas.  Selain itu, adanya data terintegrasi juga memudahkan dalam pelayanan publik. Data-data yang dibutuhkan akan menjadi lebih cepat diproses karena bersifat real-time. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati pelayanan yang cepat dan mudah. Misalnya saja pelayanan terpadu di rumah sakit, pengurusan dokumen perizinan, pajak, dan lalu lintas.

  • Pembayaran non-tunai

Konsep smart city yang ditandai dengan perilaku yang serba internet of things membuat berbagai hal jadi semakin mudah. Dalam hal ini, masyarakat di perkotaan maupun lembaga serta instansi mulai beralih ke sistem transaksi dan pembayaran yang semakin efisien dan aman. Salah satunya adalah penerapan aplikasi pembayaran non-tunai. Masyarakat jadi lebih nyaman dan tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah banyak dalam beraktivitas sehingga lebih aman. Pemerintah kota dapat bekerja sama dengan developer atau perusahaan teknologi untuk menciptakan sistem aplikasi pembayaran terpadu. Dengan begitu, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk pembayaran pelayanan publik. Kita bisa ambil contoh misalnya dalam pembayaran transportasi umum sebuah kota, pembayaran pajak daerah, atau transaksi keuangan daerah lainnya.

  • Pengaplikasian teknologi hemat energi

Poin penting berikutnya dalam elemen konsep smart city adalah kemampuan pemerintah kota dan masyarakatnya dalam menerapkan teknologi hemat energi. Meskipun membutuhkan biaya yang terkadang tidak sedikit, beberapa kota di dunia bahkan di Indonesia saat ini sudah mulai beralih menggunakan teknologi hemat energi. Misalnya saja penerapan kendaraan listrik dan teknologi panel surya untuk menghasilkan energi listrik.
Pengaplikasian teknologi panel surya sangat cocok digunakan untuk kota yang mendapatkan sinar matahari yang mencukupi. Keunggulan dari teknologi ini antara lain adalah sumber energi mudah didapat dan tak akan pernah habis serta ramah lingkungan. Bahkan menurut International Energy Agency (IEA), panel surya mampu mengurangi kadar CO2 di bumi sebesar 20% dari total keseluruhan. Dengan begitu, selain masyarakat dapat memanfaatkan teknologi, juga akan mendapatkan dampak positif lain, terutama dari segi kesehatan.

2. Penerapan di kota-kota Indonesia

Beberapa kota di Indonesia sudah menerapkan elemen di atas dalam rangka mewujudkan konsep smart city di masa mendatang. Hingga kini, tercatat sudah ada 25 kota dan kabupaten di Indonesia mulai bergerak menuju smart city. Termasuk pula kota-kota besar di pulau Jawa berikut ini.

  • Jakarta

Sebagai ibu kota negara, sudah selayaknya memang kota Jakarta menerapkan konsep smart city. Di kota Jakarta, terdapat sebuah pusat pelayanan terpadu, yakni Smart City Lounge. Pusat pelayanan tersebut dapat menerima segala pengaduan masyarakat terkait permasalahan sosial. Contohnya seperti kemacetan, banjir, sampah, dan masalah kriminal serta pelayanan publik lainnya. Selain itu, beberapa instansi juga menggunakan layanan terpadu untuk memudahkan masyarakat seperti dalam melakukan pembayaran, perizinan, dan lain sebagainya.

  • Surabaya

Bisa dibilang Surabaya merupakan salah satu kota pelopor konsep smart city di Indonesia sejak lama. Bahkan sejak tahun 2002 lalu, Kota Pahlawan ini sudah menerapkan konsep e-governement dan e-procurement. Kemudian konsep lain yang juga dikembangkan oleh pemerintah kota Surabaya adalah e-budgeting, e-delivery, e-controlling, dan e-monitoring. Di dalam konsep e-monitoring, pemerintah kota Surabaya mampu melakukan pengawasan kota lebih baik. Semisalnya saja pemantauan lalu lintas dan pemantauan kondisi tempat pembuangan sampah.

Dari segi pengaturan lalu lintas, dapat dilihat dari sistem pengaturan traffic light yang diintegrasikan dengan CCTV dan Integrated Traffic System Management. Dengan hal tersebut, ketika terjadi kemacetan lalu lintas cukup parah di sebuah titik, maka secara otomatis lampu berwarna merah akan menyala lebih pendek. Begitu pula sebaliknya. Sedangkan untuk pemantauan kondisi tempat pembuangan sampah, dapat mengontrol berapa ton sampah yang masuk dan nomor truk pengangkut sampah berasal.

  • Bandung

Penerapan konsep smart city di Bandung juga memberikan dampak yang sangat signifikan kepada masyarakat. Khususnya dalam hal pelayanan publik dan transaksi keuangan pada lembaga maupun instansi. Hal ini ditandai dengan adanya aplikasi Hay U dalam rangka mempermudah masyarakat memperoleh perizinan secara online. Kemudian, ada pula yang dinamakan dengan SIP untuk menilai kinerja seorang camat oleh masyarakat. Ada pula sebuah wadah yang menampung keluhan masyarakat secara online melalui citizen complaint online. Tidak hanya itu, kinerja pemerintah kota juga bisa dinilai oleh masyarakat melalui aplikasi Silakip. Pemerintah kota juga memaksimalkan penggunaan media sosial seperti Twitter untuk berkomunikasi dan menyapa masyarakatnya.

  • Malang

Kota di Jawa Timur lainnya yang juga menerapkan konsep smart city adalah Malang. Selama ini Malang dikenal sebagai kota pelajar sekaligus kota wisata. Maka dari itu, pemerintah kota memiliki inisiatif untuk menjadikannya sebagai salah satu kota berkonsep smart city bagi para pendatang dan masyarakat. Kota apel ini kemudian melancarkan Ngalam Command Center (NCC) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tidak ketinggalan penerapan teknologi dalam pengaturan arus lalu lintas. Untuk mendukung jalannya program, pemerintah kota Malang memiliki sekitar 120 aplikasi yang sudah terintegrasi dengan OPD tersebut. Dampaknya, tidak hanya memudahkan pelayanan masyarakat, adanya aplikasi smart city juga menyokong perekonomian dan industri kreatif di kota Malang.

  • Yogyakarta

Kota pendidikan dan wisata seperti Yogyakarta juga menerapkan konsep smart city. Kota Yogyakarta memiliki enam pilar utama dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain adalah smart environment, smart living, smart people, smart economy, dan smart governance. Dengan adanya pilar utama tersebut, maka tidak heran kota ini pernah mendapatkan penghargaan “Smart City Award”dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2018 lalu. Salah satu aplikasi yang menjadi andalan kota Yogyakarta adalah Jogja Smart Service (JSS), yang bisa digunakan pada perangkat Android.

Itulah beberapa kota di Indonesia yang sudah menerapkan konsep smart city. Semoga di masa mendatang, kota-kota lainnya juga bisa ikut menyusul menerapkan konsep tersebut demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.

Written by Irfantoni Listiyawan | 11 Apr 2019