- Our Contribution:
-
-
CO2 Avoided Kg =

Solusi Terbaik dalam Membuang Sampah Skincare: Meminimalkan Dampak Lingkungan
Produk skincare telah menjadi bagian penting dalam rutinitas harian bagi banyak orang. Namun, meningkatnya popularitas skincare juga membawa dampak pada lingkungan, khususnya dalam bentuk sampah kemasan. Botol plastik, kaca, dan berbagai jenis wadah yang digunakan sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah atau bahkan di lautan, yang bisa merusak ekosistem. Artikel ini akan membahas solusi terbaik dalam membuang sampah skincare agar tidak berdampak buruk pada lingkungan, serta berbagai inisiatif yang dapat diterapkan oleh konsumen maupun industri.
1. Menggunakan Kemasan Daur Ulang
Salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi sampah skincare adalah dengan menggunakan produk yang kemasannya mudah didaur ulang. Bahan seperti kaca, aluminium, dan plastik jenis tertentu dapat didaur ulang, sehingga lebih ramah lingkungan. Ketika membeli produk skincare, pastikan untuk memilih kemasan yang dapat didaur ulang dengan mudah.
Misalnya, botol kaca dan aluminium adalah pilihan yang lebih baik daripada botol plastik campuran, yang sering kali sulit untuk didaur ulang karena terdiri dari beberapa jenis plastik yang berbeda. Jika sudah habis, pastikan kemasan ini dibersihkan dan dimasukkan ke dalam tempat daur ulang yang sesuai. Beberapa perusahaan bahkan sudah mencantumkan simbol daur ulang pada kemasan untuk memudahkan konsumen memilah sampah dengan benar.
2. Manfaatkan Program Pengembalian Kemasan
Banyak brand skincare kini menawarkan program pengembalian kemasan atau “take-back program”. Dalam program ini, konsumen dapat mengembalikan kemasan kosong produk skincare untuk didaur ulang atau digunakan kembali oleh perusahaan. Misalnya, beberapa perusahaan besar seperti The Body Shop dan Lush memiliki program pengembalian kemasan yang memungkinkan konsumen mengembalikan botol atau wadah kosong untuk mendapatkan diskon atau produk gratis sebagai imbalannya.
Program-program semacam ini membantu memastikan bahwa kemasan produk skincare didaur ulang dengan benar, dan perusahaan dapat mengolahnya kembali menjadi kemasan baru atau produk lain. Selain mengurangi limbah, program ini juga memotivasi konsumen untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan.
3. Upcycling atau Memanfaatkan Kembali Wadah Kosong
Upcycling adalah solusi kreatif dan ramah lingkungan dalam memanfaatkan kembali wadah kosong. Misalnya, botol kaca skincare bisa dijadikan tempat penyimpanan perhiasan, tanaman kecil, atau tempat untuk menyimpan bumbu dapur. Wadah plastik kecil bisa digunakan untuk menyimpan produk lain seperti minyak esensial atau bahkan peralatan kecil.
Dengan cara ini, wadah skincare yang kosong tidak harus langsung dibuang, tetapi dapat memiliki fungsi lain yang bermanfaat di rumah. Selain itu, upcycling juga mengurangi kebutuhan untuk membeli wadah atau tempat penyimpanan baru, yang berarti mengurangi penggunaan sumber daya alam untuk membuat barang baru.
4. Memilih Skincare dengan Kemasan Refill
Menggunakan produk dengan kemasan isi ulang atau refill adalah pilihan lain yang ramah lingkungan. Banyak perusahaan skincare sekarang menawarkan produk refill yang dapat mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Konsumen hanya perlu membeli wadah utama sekali, dan kemudian cukup membeli refill untuk mengisi ulang kemasan tersebut.
Kemasan refill umumnya menggunakan lebih sedikit bahan dan sering kali lebih mudah didaur ulang dibandingkan kemasan utama. Selain itu, refill juga sering lebih ekonomis karena konsumen tidak perlu membeli kemasan baru setiap kali produk habis. Brand lokal maupun internasional sudah mulai menyediakan produk skincare dengan kemasan refill ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi jejak karbon.
5. Donasi Skincare yang Masih Layak Pakai
Jika memiliki produk skincare yang tidak terpakai atau tidak cocok di kulit, sebaiknya produk tersebut diberikan atau didonasikan kepada orang lain. Beberapa komunitas online atau teman terdekat mungkin membutuhkan produk tersebut, sehingga produk tidak terbuang sia-sia dan dapat dimanfaatkan.
Donasi produk skincare yang masih layak pakai juga membantu mengurangi limbah dan pemborosan produk. Beberapa organisasi juga menerima produk skincare untuk didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan, terutama produk seperti pelembap, sunscreen, atau lotion yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit mereka .
6. Menghindari Produk Skian Microbeads
Microbeads adalah partikel plastik kecil yang sering ditemukan dalam produk scrub atau eksfoliasi. Meskipun ukurannya kecil, microbeads sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai dan dapat mengalir ke lautan melalui saluran pembuangan. Di sana, microbeads mencemari air dan bahkan bisa termakan oleh biota laut, yang pada akhirnya juga bisa berdampak pada rantai makanan manusia.
Untuk mengurangi dampak ini, sebaiknya hindari produk skincare yang mengandung microbeads dan pilihlah produk eksfoliasi alami yang menggunakan biji atau partikel alami, seperti biji aprikot atau gula. Beberapa negara telah melarang penggunaan microbeads, tetapi tetap penting untuk membaca label produk dan memilih dengan bijak.
Kesimpulan
Membuang sampah skincare adalah bagian dari tanggung jawab kita dalam menjaga lingkungan. Dengan memilih produk yang kemasannya bisa didaur ulang, memanfaatkan kembali wadah skincare, hingga mendukung program pengembalian kemasan, kita bisa membantu mengurangi limbah yang berakhir di TPA dan lautan. Langkah-langkah ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga mempromosikan gaya hidup berkelanjutan yang lebih sadar akan dampak ekologis. Dengan langkah kecil ini, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan sehat.
Referensi
- FAO. "Global Plastic Pollution and Microplastics: Time for Global Action." FAO, 2022.
- The Body Shop. "Take Back Program - Recycle Your Empties." The Body Shop, 2023.
- Zero Waste Indonesia. "Upcycling Ide dari Wadah Kosmetik." Zero Waste Indonesia, 2023.
Written by Dwita Rahayu Safitri | 29 Oct 2024