- Our Contribution:
-
-
CO2 Avoided Kg =

Pengolahan Sampah Terbaik Ada di Indonesia: Inovasi dan Tantangan
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah domestik. Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai kota di Indonesia mulai mengadopsi teknologi dan strategi baru untuk mengatasi masalah ini dengan lebih baik, dari pendekatan berbasis komunitas hingga penerapan teknologi canggih dalam pengelolaan sampah. Berikut beberapa contoh pengelolaan sampah terbaik di Indonesia dan bagaimana mereka dapat dijadikan model untuk wilayah lain.
1. TPST Bantargebang, Bekasi: Pusat Pengolahan Sampah Terbesar di Asia Tenggara
TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang di Bekasi merupakan salah satu fasilitas pengolahan sampah terbesar dan tertua di Indonesia. Tempat ini melayani sampah dari Jakarta, mengolah sekitar 7.000 ton sampah per hari. Di Bantargebang, sampah tidak hanya ditimbun tetapi juga diolah menjadi energi listrik. Melalui instalasi landfill gas recovery, metana yang dihasilkan dari sampah dapat diubah menjadi listrik untuk kebutuhan kawasan sekitartargebang terus mengembangkan sistem pengelolaan, termasuk penggunaan teknologi refuse-derived fuel (RDF) yang mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif. Meski masih menghadapi tantangan dalam kapasitas dan sistem pengolahan, TPST ini menjadi model pengelolaan sampah yang terpadu dan efisien.
2. Bank Sampah di Berbagai Daerah: Inisiatif Berbasis Komunitas
Bank Sampah merupakan salah satu pendekatan unik yang mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, terutama sampah anorganik. Bank Sampah Induk di Yogyakarta, misalnya, telah berhasil memobilisasi ribuan anggota untuk memilah sampah dan menukarkannya dengan uang atau barang kebutuhan lainnya. Program ini mampu mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kini program bank sampah telah diterapkan di lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia. Pendekatan berbasis komunitas ini memberikan dampak sosial yang besar dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
3. Waste to Energy (WTE) di Surabaya
Surabaya adalah salah satu kota yang aktif dalam pengelolaan sampah, terutama melalui proyek Waste to Energy (WTE). WTE di Surabaya bertujuan untuk mengubah sampah kota menjadi energi. Pemerintah kota bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk membangun fasilitas ini, yang tidak hanya membantu mengurangi volume sampah tetapi juga menghasilkan listrik.
Selain itu,juga dikenal dengan program “Green and Clean” yang mengajak warga untuk berpartisipasi dalam pengurangan sampah rumah tangga. Program ini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan berhasil menekan jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
4. Pengolahan Sampah Berbasis Kompos di Bali
Di Bali, pengolahan sampah organik telah menjadi prioritas utama, terutama di daerah wisata seperti Ubud. Di Ubud, sejumlah desa menerapkan metode pengomposan skala kecil dan menengah yang melibatkan masyarakat lokal. Dengan metode ini, sampah organik, yang berkontribusi sekitar 60% dari total sampah, diolah menjadi kompos untuk kebutuhan pertanian lokal.
Program seperti ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi ekonomi masyarakat setempat, terutama di sektor pertanian dan pariwisata.
5. Sistem Pemila di Bandung: Menuju Zero Waste City
Bandung telah meluncurkan gerakan untuk menjadi kota dengan konsep zero waste. Pemerintah Kota Bandung mendorong warga untuk memilah sampah dari sumbernya dengan tujuan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Melalui fasilitas TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah 3R), sampah yang dapat didaur ulang dipisahkan dari yang tidak bisa, sehingga beban TPA dapat berkurang secara signifikan.
TPS 3R yang diadopsi di Bandung dan beberapa kota lain di Indonesia menerapkan prinsip reduce, reuse, dan recycle, mengurangi sampah hingga 30-50% sebelum akhirnya dikirim ke TPA.
Tantangan dan Masa Depan Sampah di Indonesia
Meskipun berbagai kota di Indonesia telah menerapkan inovasi dalam pengelolaan sampah, masih terdapat tantangan besar yang perlu diatasi. Infrastruktur pengelolaan sampah yang belum merata, keterbatasan dana, serta rendahnya kesadaran masyarakat menjadi faktor penghambat. Namun, inisiatif-inisiatif yang sudah berjalan ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah terbaik di Indonesia bukanlah mimpi yang tidak dapat dicapai.
Dengan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia dapat menjadi contoh global dalam mengatasi masalah sampah. Teknologi seperti waste to energy, bank sampah, dan fasilitas pengomposan dapat menjadi solusi berkelanjutan jika didukung oleh kesadaran dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang komitmen kolektif. Dari Bantargebang hingga Bank Sampah di Yogyakarta, Indonesia menunjukkan banyak potensi dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dengan terus mengembangkan program-program ini, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Referensi
- https://www.bantargebang.go.id
- https://www.banksampahindonesia.org
- https://surabaya.go.id/wte
- https://bali.go.id/kompos
- https://bandung.go.id/tps3r
Written by Dwita Rahayu Safitri | 29 Oct 2024