Apa Itu Ocean Energy? Menggali Potensi Energi Laut yang Terbarukan

Ocean energy atau energi laut adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang memanfaatkan sumber daya alam dari laut untuk menghasilkan listrik. Lautan menyimpan potensi energi yang sangat besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Berbagai teknologi energi laut sedang dikembangkan untuk menangkap energi dari ombak, pasang surut, arus laut, hingga perbedaan suhu antara permukaan laut dan air dalam. Ocean energy menawarkan sumber daya energi bersih yang melimpah dan bisa diandalkan, yang berkontribusi pada transisi global menuju energi terbarukan.

Jenis-Jenis Energi Laut

Ocean energy dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sumbernya:

  1. Energi Pasang Surut (Tidal Energy) Energi ini memanfaatkan gerakan pasang dan surut air laut yang disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari. Dalam sistem pembangkit listrik tenaga pasang surut, air yang mengalir masuk dan keluar selama siklus pasang surut digunakan untuk memutar turbin, yang kemudian menggerakkan generator listrik. Salah satu contoh pembangkit listrik tenaga pasang surut yang terkenal adalah Rance Tidal Power Station di Prancis.
  2. Energi Ombak (Wave Energy) Energi ombak memanfaatkan gerakan permukaan laut akibat angin yang bertiup di atas lautan. Teknologi ini menangkap energi kinetik dari ombak untuk menggerakkan turbin atau mesin yang menghasilkan listrik. Sistem ini dapat dipasang di lepas pantai atau di pantai, dan memiliki potensi besar di negara-negara dengan garis pantai yang panjang, seperti Indonesia.
  3. Energi Arus Laut (Ocean Current Energy) Energi ini memanfaatkan arus laut yang bergerak secara konsisten di beberapa wilayah dunia. Salah satu contoh adalah Gulf Stream di Samudra Atlantik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Arus laut bergerak dengan kecepatan yang stabil, yang menjadikannya sebagai sumber energi yang dapat diandalkan.
  4. Energi Termal Laut (Ocean Thermal Energy Conversion, OTEC) OTEC memanfaatkan perbedaan suhu antara air laut permukaan yang lebih hangat dan air laut dalam yang lebih dingin untuk menghasilkan listrik. Sistem ini menggunakan siklus termodinamika, mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap. Energi termal laut sangat ideal di wilayah tropis, di mana perbedaan suhu antara permukaan dan dasar laut sangat signifikan.
  5. Energi Salinitas (Salinity Gradient Energy) Energi ini memanfaatkan perbedaan konsentrasi garam antara air laut dan air tawar yang terjadi ketika air sungai bertemu dengan laut (estuari). Ketika dua jenis air dengan salinitas berbeda bercampur, energi osmotik dihasilkan, dan teknologi ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif.

Manfaat Energi Laut

  1. Sumber Energi Terbarukan dan Melimpah Dengan luasnya lautan yang menutupi lebih dari 70% permukaan bumi, potensi energi laut hampir tidak terbatas. Selama siklus alami lautan terus berlangsung, energi dari ombak, arus, dan pasang surut akan selalu tersedia. Ini menjadikannya sebagai sumber energi yang tak habis-habis.
  2. Energi yang Dapat Diprediksi Salah satu keunggulan utama energi laut, khususnya energi pasang surut dan arus laut, adalah sifatnya yang dapat diprediksi. Tidak seperti energi surya yang bergantung pada cuaca atau energi angin yang bergantung pada kecepatan angin, siklus pasang surut dan arus laut bergerak secara konsisten sesuai pola alami bumi. Hal ini membuatnya lebih dapat diandalkan sebagai sumber energi stabil.
  3. Mengurangi Emisi Karbon Sebagai salah satu bentuk energi terbarukan, energi laut tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses produksinya, sehingga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan jejak karbon global. Pemanfaatan energi laut juga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  4. Memanfaatkan Wilayah yang Tidak Ditempati Pembangunan pembangkit listrik energi laut tidak memerlukan lahan daratan yang besar. Teknologi ini dapat dipasang di wilayah laut, sehingga tidak bersaing dengan penggunaan lahan untuk perumahan, pertanian, atau kawasan industri.

Tantangan dalam Pengembangan Ocean Energy

Meskipun memiliki potensi yang besar, ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi untuk memaksimalkan pemanfaatan energi laut:

  • Biaya Teknologi Teknologi yang diperlukan untuk menangkap dan mengubah energi laut menjadi listrik masih tergolong mahal. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dibutuhkan untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi teknologi ini.
  • Dampak Lingkungan Meskipun merupakan energi bersih, beberapa teknologi energi laut dapat memiliki dampak pada ekosistem laut. Misalnya, turbin yang dipasang untuk memanfaatkan energi pasang surut dapat mengganggu kehidupan laut, terutama bagi spesies yang bergantung pada arus dan pasang surut alami.
  • Kondisi Lingkungan yang Keras Laut adalah lingkungan yang sangat keras dan penuh tantangan, terutama dengan adanya korosi oleh air asin, gelombang besar, dan cuaca ekstrem. Teknologi yang digunakan di laut harus mampu bertahan dalam kondisi yang berat ini, yang meningkatkan biaya dan kompleksitas operasional.

Ocean energy atau energi laut adalah salah satu solusi energi terbarukan yang menjanjikan untuk masa depan. Dengan memanfaatkan energi yang tersedia secara alami dari pasang surut, ombak, arus laut, dan perbedaan suhu laut, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon. Meskipun masih ada tantangan teknis dan lingkungan yang perlu diatasi, inovasi dalam teknologi energi laut terus berkembang dan memberikan harapan bagi transisi energi global yang lebih bersih dan berkelanjutan.

 


 

Sumber:

  • IRENA. (2020). Ocean Energy: Technologies and Opportunities. International Renewable Energy Agency. Retrieved from irena.org
  • CleanTechnica. (2022). The Untapped Potential of Ocean Energy. Retrieved from cleantechnica.com
  • Ocean Energy Europe. (2023). What is Ocean Energy?. Retrieved from oceanenergy.eu

Written by Dwita Rahayu Safitri | 14 Oct 2024